Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekorasi Maskulin untuk Kamar Bayi

Kompas.com - 30/01/2014, 11:12 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Desainer interior SuzAnn Kletzien memberikan ide yang menarik mengenai dekorasi kamar bayi. Alih-alih mendekor dengan warna-warni pastel yang terkesan "manis", Kletzien justru menggunakan warna biru tua, nuansa kayu, dan aksen emas untuk sebuah kamar bayi laki-laki. Berikut ini dekorasi yang dilakukan oleh Kletzien.
 
Kletzien mendekor sebuah kamar bayi yang sebelumnya digunakan sebagai pusat kebugaran pribadi atau ruang berolah raga. Ruangan tersebut memiliki lantai kayu dan dinding berwarna keabu-abuan. Untuk membuatnya menjadi kamar bayi, Kletzien mengubah warna dindingnya. Sebelum memasukkan berbagai furnitur, pertama-tama Kletzien memilih dua warna dinding, biru tua dan putih. Warna biru tua yang hampir tampak seperti warna hitam hanya digunakan untuk satu dinding aksen. Sementara itu, dinding lainnya berwarna puth. 
 
www.houzz.com Dekorasi interior kamar bayi.
Uniknya, dinding aksen berwarna biru tua tidak dibiarkan kosong begitu saja. Kletzien menggunakan lingkaran-lingkaran berwarna putih dan kuning keemasan untuk menghiasnya. Sekilas, lingkaran-lingkaran tersebut tampak seperti bokeh atau bintang-bintang.
 
Kemudian, sang desainer menggunakan furnitur yang umumnya berwarna putih, bercorak kayu, dan sebuah rak berwara hitam. Kursi goyang berwarna putih di salah satu sudut ruangan sekilas tampak seperti sofa. Tentu, kursi tersebut tetap bisa digunakan hingga bayi yang tinggal di kamar ini lebih besar.

Kletzien juga membuat dan meletakkan beberapa ornamen yang tidak hanya identik dengan bayi. Contohnya, lampu dan meja mungil dari kuningan, meja konsol, gambar-gambar untuk menghias dinding, lampu meja, bantal besar anyaman untuk duduk di atas karpet, tempat duduk yang tertanam di depan jendela, serta bantal-bantal beraneka corak di permukaannya.  Menurut Kletzien, yang terpenting bukan "manisnya" kamar bayi, namun kenyamanannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau