Kepastian tersebut disampaikan oleh Chairman of Steering Committee, Mohammad Abdul Aziz Al Noaimi.
Menurutnya, bandara senilai 15 miliar dollar AS (Rp 178,3 triliun) seharusnya dibuka pada April 2013 lalu. Namun dibatalkan karena alasan teknis berupa perubahan konstruksi.Ia melanjutkan, pengerjaan bandara tersebut didukung banyak pihak. Termasuk jumlah tenaga kerja yang melimpah sehingga mimpi Qatar memiliki bandara internasional skala besar dapat terwujud.
Lebih dari 1.000 arsitek, desainer, konsultan, dan manajer proyek yang tergabung dalam 200 kontraktor lokal, regional dan internasional yang terlibat dalam pembangunan bandara ini.
Seharusnya, perubahan konstruksi bandara, masuk dalam pembangunan tahap ketiga dan direncanakan dibuka pada 2015. Namun, mereka lebih memilih mempercepat proses pembangunan dan mengintegrasikan semua tahapan konstruksi (HIA dan Bandara Kota) dalam waktu singkat.
Sementara terminal penumpangnya berada di area internal seluas 600.000 m2 dan memiliki 5 ruang pertemuan, 65 garbarata, termasuk delapan untuk Airbus (A380) yang akan dikembangkan dalam tahap akhir.