Tahun sebelumnya, harga jual rerata mencapai Rp 23,7 juta per meter persegi. Harga jual revisi merupakan angka moderat, sementara angka optimistis menembus level Rp 27,4 juta per meter persegi.
Demikian hasil riset Colliers International Indonesia dalam memprediksi pertumbuhan pasar properti sektor apartemen tahun 2014.
Kendati pengembang merevisi harga jual, namun tetap tumbuh sekitar 9 persen. Bahkan selama tahun politik sekarang harga jual diproyeksikan meningkat sekitar 10-20 persen.
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, pengembang selalu menetapkan target pertumbuhan harga sesuai dengan progres konstruksi apartemen di lapangan.
"Namun demikian, pertumbuhan harga apartemen tahun 2014 tidak akan setinggi yang terjadi tahun 2010 ke 2011. Saat itu, harga jual rerata mencapai Rp 17,5 juta per meter persegi atau tumbuh sebesar 27 persen," ungkap Ferry.
Selain banyaknya pasokan, perlambatan akselerasi pertumbuhan harga apartemen ini dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan akibat tingginya suku bunga dan kebijakan LTV yang mempengaruhi daya beli konsumen.
"Hal ini memengaruhi target penjualan (marketing sales) pengembang menjadi lebih moderat, cenderung konservatif. Tidak jor-joran seperti tahun 2011-2013," timpal Ferry.
Untuk diketahui, pasokan apartemen strata semua kelas tahun 2014 ini mencapai sekitar 140.550 unit, sebanyak 17.148 unit di antaranya merupakan suplai baru (future supply). Pasokan baru ini sudah terjual 74 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.