Konfigurasi grafis tersebut berlatar hitam pekat dengan ornamentasi kepingan salju (snowflakes) berwarna putih. Uniknya, kepingan-kepingan salju tersebut, bisa Anda klik sehingga muncul gambar pencakar langit, lengkap dengan data teknis menyangkut ukuran ketinggian, luas bangunan, peruntukan, material yang digunakan, lokasi bangunan dan juga pengembangnya.
CTBUH mengajak Anda untuk mengidentifikasi masing-masing pencakar langit tersebut dengan pertanyaan menggoda, "can you identify the building that generates each snowflakes? hover over each to see".
Berikut sepuluh pencakar langit tertinggi dalam konfigurasi grafis CTBUH:
1. Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirate Arab, setinggi 828 meter
2. Makkah Royal Clock Clock Tower Hotel, Mekkah, Arab Saudi, 601 meter
3. Taipei 101, Taipei, Taiwan, 508 meter
4. Shanghai World Financial Center, Shanghai, China, 492 meter
5. International Commerce Center, Hongkong, China, 484 meter
6. Petronas Tower 1, Kuala Lumpur, Malaysia, 451,9 meter
7. Petronas Tower 2, Kuala Lumpur, Malaysia, 451,9 meter
8. Zifeng Tower, Nanjing, China, 450 meter
9. Willis Tower, Chicago, Amerika Serikat, 442 meter
10. KK 100, Shenzhen, China, 441 meter
CTBUH sendiri merupakan asosiasi pencakar langit dan pembangunan perkotaan berbasis anggota dengan hirarki organisasi yang jelas termasuk Dewan Pengawas, Dewan Penasihat, staf, perwakilan negara global, dan keanggotaan internasional yang luas.
CTBUH didirikan oleh Lynn S Beedle pada tahun 1969 di Lehigh University di Betlehem, Pennsylvania.