Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasad Sekolah Mirip Kertas "Lecek" Dorong Kreativitas!

Kompas.com - 08/11/2013, 16:26 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Selama mampu memenuhi kebutuhan para murid dan tenaga pengajar, bentuk gedung sekolah tidak harus kaku. Bahkan, sekolah yang ada di Kufstein, Austria memiliki tampilan eksterior menarik. Salah satu dinding di bagian luar sekolah ini tampak seperti kertas yang sudah "lecek", terlipat dan tampak tidak rapi.

archdaily.co.uk

Mengingat sekolah adalah tempat di mana para murid boleh melakukan kesalahan dan memperbaikinya, tampilan tersebut terasa relevan (Baca: Arsitektur Tentukan Angka Kelulusan Siswa). "Kertas lecek" tersebut menjadi pengingat bagi para murid SMA bahwa mereka boleh menuangkan ide di secarik kertas, kecewa pada ide tersebut, membuat ide baru, kemudian berhasil menciptakan hal istimewa.

Sekolah ini merupakan hasil karya Wiesflecker Architecture. Bagian unik yang menjadi ciri khas sekolah tersebut dibuat oleh seniman Karl-Heinz Klopf. Klopf tidak bekerja sendirian. Dinding unik yang dibuatnya merupakan hasil perencanaan tim yang terdiri atas Karl-Heinz Klopf sendiri, Heinrich Kurz, Rita Duarte, dan Michael Kritzinger.

Bangunan sekolah yang berada di area seluas 4.080 meter persegi ini baru saja rampung. Meski baru, ternyata bangunan sekolah tersebut menyimpan sejarah panjang. Ini merupakan bangunan dengan tradisi yang sudah berdiri begitu lama dan dirancang oleh arsitek Willy Graf dari Stuttgart dan dibuka pada 1907. Sekitar 1980, pembuatan ekstensi dan renovasi dibuat dengan halus dan terintegrasi dalam gaya yang sama dengan bangunan eksisting.

archdaily.co.uk Dinding ini merupakan elemen artistik bangunan baru. Bekerja sama degan seniman Karl-Heinz Klopf, 'dinding lecek' terbuat dari struktur beton tiga dimensi yang menggantung seperti sehelai kertas lecek dari atap ke lantai pertama.

Arsitek yang terlibat dalam proyek ini bercerita bahwa 30 tahun kemudian, sekitar tahun 2009, sebuah kompetisi dibuat untuk merancang ekstensi sekolah. Johannes Wiesflecker memenangkan kompetisi tersebut. Dia mendesain sebuah proyek yang meyakinkan, baik dalam pendekatan urbanistis, maupun dalam struktur dasar bangunan eksisting dan penataan interiornya. Wiesflecker menempatkan sebuah konstruksi terpisah dari bagian bersejarah sekolah ini, sebuah bangunan mandiri yang kini menampung setengah dari jumlah seluruh kelas.

Hasilnya, terdapat area pintu masuk berukuran besar di bawah bangunan baru, serta sebuah gimnasium baru di lantai bawah tanah. Selain itu, tentu tampilan unik yang tampak seperti kertas "lecek".

"Tampilan yang menghadap ke tenggara terdiri atas dinding menggantung sekitar 2,5 meter dari depan fasad kaca eksisting. Dinding ini merupakan elemen artistik bangunan baru.  Bekerja sama degan seniman Karl-Heinz Klopf, 'dinding lecek' terbuat dari struktur beton tiga dimensi yang menggantung seperti sehelai kertas lecek dari atap ke lantai pertama," ujar sang arsitek.

Jika diperhatikan dalam cetak biru kompleks sekolah ini, sebenarnya antara gedung eksisting dan gedung baru terdapat penghubung. Selain teras yang dapat dengan mudah diakses, ruangan di bawah tanah sekolah ini pun dapat menghubungkan bangunan-bangunan di atasnya. Semua bangunan tersebut dikelilingi oleh hamparan rumput hijau dan pepohonan. Meski cirinya cukup berbeda, gedung baru dan gedung lama yang keduanya memiliki banyak jendela diselimuti dengan warna putih senada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau