Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venesia Bukan Taman Bermain.....

Kompas.com - 06/11/2013, 13:51 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Ada berbagai cara mengolah lahan tidur. Seperti halnya pemanfaatan lahan tidur di pulau tertinggal di Laguna Veneta, Venesia, ini misalnya. Sebuah pulau di Venetian Lagoon atau Laguna Veneta itu kini digunakan sebagai tempat pembuangan akhir sampah.

Seperti dipublikasikan www.dezeen.com, Pulau San Biagio sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain. Zamperla, perusahaan yang bertanggung jawab atas permainan baru di taman bermain Coney Island di New York berencana menginvestasikan 80 juta Euro atau sekitar Rp12,2 miliar ke pulau itu. Jika proyek ini tembus, Zamperla akan membangun taman bermain seluas empat hektar.

www.shutterstock.com Gubernur Giorgio Orsoni pada Telegraph juga mengatakan, bahwa rehabilitasi lingkungan San Biagio seharusnya berjalan, namun harus dilakukan dengan penuh hormat pada kota itu.
Di dalam taman bernama L'isola San Biagio nanti akan ada wahana kincir (Ferris Wheel) setinggi 55 meter, roller coaster, dan permainan lain. Rencananya, semua permainan di dalam area tersebut akan mengilustrasikan sejarah dan keadaan ekologi Venisia. Taman bermain tersebut diharapkan mampu menarik setidaknya 11.000 pengunjung sehari dalam dua tahun, sejak pembukaannya di 2015 mendatang.

"Kami berbicara mengenai sejarah Venesia, salah satu gairah saya, namun dilakukan dengan cara saya," ujar pendiri perusahaan Alberto Zamperla kepada AFP, seperti dikutip dalam Dezeen.com.

Zamperla mengharapkan, pembangunan taman bermain tersebut tidak hanya sekedar menjadi taman hiburan, namun juga sebagai daya tarik kultural. Namun, masalah pertama harus dihadapi Zamperla dan timnya adalah kondisi pulau tersebut saat ini.

www.dezeen.com Sebagai tempat pembuangan akhir, Zamperla tentu perlu menetralkan toksin dan berbagai bahan beracun yang ada di sana. Usaha menetralkan kandungan racun ini saja, menurut Dezeen.com dapat menciptakan 500 pekerjaan.
Sebagai tempat pembuangan akhir, Zamperla tentu perlu menetralkan toksin dan berbagai bahan beracun yang ada di sana. Usaha menetralkan kandungan racun ini saja, menurut Dezeen.com dapat menciptakan 500 pekerjaan.

Masalah kedua, proyek Zamperla tersebut akan mendatangkan turis dari seluruh dunia. Penduduk sekitar dan polisi setempat menghadapi kemungkinan ini dengan was-was. Kedatangan turis dalam jumlah besar secara mendadak mampu membuat perekonomian setempat kewalahan.

"Kami benar-benar menentang hal tersebut," ujar Matteo Secchi dari organisasi komunitas Venesia pada AFP.

"Saya tidak mengkritisi ide untuk merenovasi area yang mengalami degradasi. Namun, kami tidak butuh atraksi lain, kami sudah punya cukup atraksi. Venesia punya prioritas lain. Penduduknya mulai meninggalkan tempat ini, tempat ini sudah menjadi tempat hiburan," tambahnya.

Senada dengan organisasi kemasyarakatan Venesia, Gubernur Giorgio Orsoni pada Telegraph juga mengatakan, bahwa rehabilitasi lingkungan San Biagio seharusnya berjalan, namun harus dilakukan dengan penuh hormat pada kota itu.

"Venesia bukan taman bermain, dan semua orang harus mencamkan hal tersebut," tegas Orsoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tangerang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tangerang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Apartemen
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Konstruksi
Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Kawasan Terpadu
Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

Berita
Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Perumahan
Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com