Pasangan ini tinggal dalam rumah seluas 325,2 meter persegi. Di dalamnya terdapat empat kamar tidur dan tiga kamar mandi. Secara umum, rumah mereka bisa digambarkan sebagai rumah pedesaan (farmhouse) yang bersahaja tanpa penggunaan teknologi tinggi yang ekstensif. Uniknya, pasangan tersebut justru bekerja pada perusahaan teknologi.
Rumah ini berada di tepi lapangan penuh bunga liar. Bunga-bunga tersebut bernaung di bawah pohon ek besar, jauh dari jalan raya dan rumah-rumah tetangga. Menurut arsitek Tim Cuppett yang mengerjakan rumah tersebut, lokasinya begitu cocok dengan rumah.
Mari kita mulai dari jalan masuk rumah ini. Karena halamannya begitu luas, maka jalan masuk rumah ini diputuskan hanya menggunakan batu kerikil. Menurut Cuppet, cara ini mudah dan efisien. "Di properti dengan rumah pedesaan, rasanya menyenangkan mendengar suara kerikil," ujar Cuppett.
Setelah melintasi jalur berkerikil, pengunjung dan pemilik rumah ini akan langsung mendapati ruang makan berdinding kaca. Ruang tersebut menghubungkan rumah utama dengan garasi. Pintu utama rumah berada di ruang ini. Alih-alih menggunakan gorden, pemilik memanfaatkan pohon berukuran besar di depan rumah sebagai "tirai".
Di dalam, rumah ini terasa hangat, sekaligus segar dengan penggunaan lantai kayu dan dinding berwarna cerah. Dengan anggaran terbatas, Cuppet berhasil menciptakan rumah bersahaja yang tampak elegan.
Ruang makan, yang sekaligus berperan sebagai ruang "penyambut" mengarah pada ruang tamu dan ruang keluarga. Di tempat ini, Cuppett menyediakan sinar matahari dengan menempatkan jendela di sisi tangga. Sementara, sinar mataharinya datang dari jendela di lantai kedua.
Tidak jauh dari ruang tamu, ada dapur. Menurut Cuppett, dapur memiliki pemandangan terindah dari dalam rumah. Dapur tersebut berada di bawah pohon ek besar dan memandang ke banyak pohon-pohon hijau. Dapur ini sederhana, tidak banyak liukan, bahkan terkesan modern. Penggunaan kayu dan besi berwarna hitam membuatnya hampir bernuansa industrialis.
Selain menggunaan kaca agar cahaya dapat masuk dengan mudah ke dalam rumah, Cuppett juga menggunakan strategi lain. Yakni menggunakan cat dengan tingkat kilap tinggi. High-gloss paint tersebut disapukan pada plafon ruang bermain anak di lantai kedua. Dengan cara ini, rumah bermain terasa terang dan menyenangkan. Lengkap dengan dinding kuning yang membuat semangat.
Cuppett tampaknya senang dengan cahaya. Dia juga memberikan sentuhan serupa di kamar utama. Cahaya dapat masuk dari kamar tidur utama, maupun kamar mandinya. Selain itu, dinding dan plafon putih pun membuat ruangan ini terasa besar. Belum lagi, plafon berbentuk pelana kuda menambah rasa luas di dalam ruangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.