Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok, Surga Lain Nusantara

Kompas.com - 22/10/2013, 19:24 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai surga lain di Nusantara semakin menanjak. Tak hanya beken di kalangan wisatawan domestik dan asing kelas menengah atas. Lombok juga akrab dengan wisatawan bergaya backpack.

Panorama alam yang masih orisinal, garis pantai berpasir putih, laut biru, dan gaya hidup masyarakat yang natural, membuat pesona Lombok sejajar dengan destinasi wisata utama Indonesia lainnya. Bahkan, Lombok dijuluki sebagai kompatriot Bali.

Tak mengherankan bila Lombok terus menunjukkan pertumbuhan kinerja positif. Kawasan ini mengalami kenaikan jumlah kunjungan turis, terutama asing. Hal ini tecermin dari kenaikan persentase jumlah kunjungan wisatawan mancangera melalui Bandara Internasional Lombok,   sebesar 92,02 persen selama Januari-Agustus 2013. Sedangkan pencapaian jumlah kunjungan pada Agustus 2013 melonjak 225,90 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Lombok dan kawasan lainnya di NTB, juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) sebesar rerata 57,71 persen dengan lamanya tamu menginap (length of stay) 2,85 hari.

Lombok dengan segala magnitudnya, memang sukses menarik banyak investor. Termasuk satu di antaranya, Relife Property Group. Kelompok usaha pengembang ini terpincut membenamkan modal sebesar Rp 60 miliar untuk membangun hotel resor Svarga.

Tahap pertama dikembangkan lahan seluas 4 hektar dari total 320 hektar izin prinsip. Svarga Resort terdiri atas atas 25 unit villa, dengan tarif per malam antara 100 dollar AS (Rp 1,1 juta) hingga 700 dollar AS (Rp 7,7 juta).
"Kami serius menancapkan investasi di industri pariwisata dengan nilai-nilai positif, dan kampanye akomdoasi yang healthy and fresh. Lombok dekat dengan Bali, namun belum dieksplorasi secara maksimal. Latarnya yang pekat budaya Islam, akan bersinergi dengan Bali dengan latar Hindu. Ini unik dan menarik sekaligus menantang," ujar CEO Relife Property Group, Ghofar Rozaq Nazila kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Lombok, lanjut Ghofar, dipilih karena menawarkan banyak potensi dan saat ini merupakan momentum yang tepat dengan kondisi pasar yang sedang tumbuh. "Jika masuk Bali, kami sudah terlambat," ujarnya.

Selama dua bulan beroperasi, tingkat hunian Svarga di atas 70 persen dengan profil tamu dari berbagai negara Asia, terutama Korea Selatan, Eropa dan domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau