Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Cerah, SCG Tanam Investasi Rp 3,4 Triliun di Sukabumi

Kompas.com - 23/09/2013, 15:47 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyadari potensi pasar luar biasa besar dan pesatnya sektor bisnis properti di Indonesia dalam kurun 5 tahun terakhir, konglomerasi SCG melalui PT Semen Jawa (SJW) memperluas ekspansi bisnis semennya. SCG menginvestasikan dana sejumlah Rp 3,4 triliun atau ekuivalen dengan 356 juta dolar AS (sebelum depresiasi) guna membangun pabrik semen pertamanya di Indonesia.

Presiden & CEO SCG Kan Trakulhoon mengatakan, konsumsi domestik atas produk semen sangat besar. Pertumbuhan ekonomi tinggi dan pembangunan properti terjadi merata di seluruh Indonesia. Kebutuhan semen pun pasti bertambah banyak.

Saat ini, market share semen di Indonesia baru 50 juta-55 juta ton per tahun, sementara densitas populasi mencapai 250 juta. Bandingkan dengan Thailand yang penduduknya hanya 65 juta, tetapi market share di negara itu sudah mencapai 200 kilogram per kapita.

"Jadi, Indonesia masih memberikan peluang sangat besar bagi kami untuk menambah kapasitas produksi," jelas Kan kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Perusahaan yang berbasis di Thailand itu membangun pabrik semen perdananya di Sukabumi. Ini sekaligus merupakan pabrik semen kedua di luar Thailand, setelah Kamboja.

Pada tahap pertama pembangunannya, SJW memiliki total kapasitas sebesar 1,8 juta ton per tahun. Pabrik ini akan beroperasi penuh pada kuartal III tahun 2015. Adapun pembangunan tahap kedua akan dimulai setelah tahap pertama kelar.

Pabrik tersebut akan memproduksi dua tipe produk yakni Ordinary Portland Cement Tipe I. Jenis semen ini biasa digunakan untuk struktur bangunan berkekuatan tinggi. Tipe produk kedua adalah Portland Composite Cement yang digunakan untuk proyek konstruksi umum seperti plastering dan pemasangan batu bata. SCG merupakan pemain semen terbesar kedua di Asia Tenggara.

Setelah pabrik di Kamboja dan Indonesia dalam waktu dekat, SJW akan merambah Myanmar yang juga mengalami pertumbuhan sangat pesat. Mereka diketahui memulai usahanya di Indonesia sejak 1995 dengan mengembangkan investasi secara bertahap di berbagai sektor seperti pipa PVC, keramik lantai dengan merek KIA Ceramics dan usaha patungan lainnya. Adapun KIA Ceramics tercatat sebagai salah satu merek pelapis lantai terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau