www.dezeen.com Rak buku The Useful Arbeitsloser sekilas tampak seperti scaffolding yang biasa digunakan dalam proses membangun gedung-gedung atau rumah bertingkat. Bentuknya yang sederhana dan pengaturan kayu-kayu rampingnya membuat furnitur ini tampak bersahaja dan
www.dezeen.com Kayu-kayu yang membangun rak dan meja dalam koleksi The Useful Arbeitsloser disambungkan dengan menggunakan sendi dari kuningan.
www.dezeen.com Keistimewaan
KOMPAS.com - Seperangkat perabot kayu bernama The Useful Arbeitsloser yang dibuat oleh Lee Sanghyeok ini sungguh menarik. Jika diterjemahkan,
arbeitsloser merupakan sebuah kata dalam Bahasa Jerman yang berarti "pengangguran". Jadi, arti lengkapnya adalah seperangkat rak dan meja buku pengangguran yang berguna.
Rak buku The Useful Arbeitsloser sekilas tampak seperti
scaffolding yang biasa digunakan dalam proses membangun gedung-gedung atau rumah bertingkat. Bentuknya yang sederhana dan pengaturan kayu-kayu rampingnya membuat
furnitur ini tampak bersahaja dan "remeh". Padahal, jika diperhatikan lebih detil, karya
desainer asal Korea Selatan ini sungguh istimewa.
Kayu-kayu yang membangun rak dan meja dalam koleksi The Useful Arbeitsloser disambungkan dengan menggunakan sendi dari kuningan. Jadi, di antara kayu-kayu yang bersahaja, siapapun dapat melihat kemilau dari kuningan polesan di beberapa titik furnitur ini.
Keistimewaan "tersembunyi" yang disimpan oleh rak ini ternyata tidak hanya terbatas pada sendi-sendi kuningan. Sanghyeok menyatakan,
scaffolding dapat dilihat juga sebagai sebuah metafora bagi seseorang seperti dirinya sendiri yang tinggal, hidup, dan bekerja di negara asing.
"Scaffolding selalu dilewatkan begitu saja, dibangun dan dipindahkan tanpa banyak diberi perhatian, namun barang tersebut tetap menjadi elemen penting di lokasi konstruksi," ujarnya.
Furnitur ini pertama kali dipamerkan di Nomadisme, Gallery Altai, Milan pada awal tahun 2013. Bisa jadi inspirasi furnitur tersebut muncul jauh sebelum Lee Sanghyeok lulus dari Akademi Desain Eindhoven. Lee Sanghyeok kini memiliki studio di Berlin, Jerman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.