Namun, di antara 20 kota utama wilayah ini yang disurvei oleh konsultan properti Jones Lang LaSalle, Jakarta tetap menunjukkan kinerja paling prima, bersama Manila. Aktifitas investasi dan sewa properti komersial, terutama perkantoran sangat marak. Hal ini dimungkinkan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil positif berada di atas 5 persen. Melebihi Singapura, Australia, dan Hong Kong yang justru berjalan dengan pertumbuhan di bawah tren.
Sementara untuk aktifitas sewa properti komersial, Jakarta memimpin India, Singapura, dan Australia.
Secara umum, kegiatan investasi di wilayah Asia Pasifik menguat yang terjadi di sektor perkantoran, ruang ritel, kawasan industri, hotel dan perumahan. Dua raksasa ekonomi China dan Jepang, mengalami perubahan signifikan.
China melambat karena pemerintah melakukan transisi ekonomi ke model pertumbuhan konsumsi terpimpin. Sebaliknya dengan Jepang yang mengambil program stimulus, kembali bersinar setelah dua dekade mengalami stagnasi. Meskipun keberhasilan "Abenomics" dalam jangka panjang masih belum pasti.