Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amsterdam, Kota Paling Ramah Pesepeda 2013

Kompas.com - 10/08/2013, 13:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Demam bersepeda ke kantor (bike to work) di Jakarta dan beberapa kota lainnya, baru terjadi kurang dari satu dekade terakhir. Sementara di kota-kota dunia lainnya, bersepeda ke kantor sudah menjadi gaya hidup.

Kegiatan bersepeda, selain menyehatkan jasmani pengayuhnya, ternyata dapat mengubah bagaimana sebuah kota dibangun dengan benar. Kota-kota di Eropa seperti Amsterdam, Copenhagen, Utrecht, Seville, Bordeaux, terus "merevolusi" dirinya menjadi kota yang ramah pesepeda. Hingga kemudian diganjar penghargaan sebagai lima kota terbaik paling akomodatif terhadap pengayuh sepeda dari Copenhagenize Index 2013.

Copenhagenize merupakan perusahaan konsultasi dan komunikasi yang mengkhususkan diri dalam segala hal yang berhubungan dengan bersepeda. Perusahaan memberikan penghargaan Copenhagenize Index berupa pemeringkatan terhadap kota-kota ramah sepeda di dunia.

Amsterdam meraih penghargaan dengan skor tertinggi yakni 83. Kota ini juga mendapatkan penghargaan serupa pada 2011 lalu dengan menduduki posisi tertinggi. Amsterdam unggul hampir di semua kategori. Kategori itu termasuk advokasi, budaya sepeda, fasilitas bersepeda, infrastruktur, program berbagi sepeda, gender split, berbagi modal, meningkatkan pangsa modal sejak tahun 2006, persepsi keamanan, politik, penerimaan sosial, perencanaan kota, dan lalu lintas yang menenangkan.

Desain infrastruktur kota ini dirancang sangat kompak. Menandakan bahwa kemauan politik para pemangku kepentingan sangat positif dalam memperhatikan warganya. Mereka secara berkala memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana kota. Amsterdam kini menambah zona aman bagi para pesepeda sepanjang 30 kilometer. Bertambahnya jalur ini, jelas memperlambat "ritme" hidup kota, akan tetapi sekaligus berdampak pada bertambahnya tingkat keamanan dan kenyamanan bagi warganya.

Bersepeda dengan suasana santai, menyenangkan, dan sebagai arus utama dapat Anda temukan  di kota ini. Dan Amsterdam merupakan satu-satunya kota di planet ini yang memiliki spot-spot bersepeda paling banyak.

Tak ada gading yang tak retak. Kendati mampu mengungguli kota-kota lainnya, toh Amsterdam dinilai masih banyak memiliki kekurangan. Ibu kota Belanda ini bisa mendapatkan keuntungan dari beberapa pemikiran kreatif dan inovatif untuk memperbaiki kondisi bersepeda dan meningkatkan peminatnya lebih banyak lagi.

Warganya sangat mencintai bersepeda, tetapi, kegiatan ini akan lebih menyenangkan jika mereka tidak harus menebak apa bentangan berikutnya dari jalur sepeda yang mereka lewati. Selain itu, Amsterdam, seperti kota-kota Belanda lainnya yang masuk penilaian Copenhagenize Index 2013 mestinya bisa lebih inovatif dari pencapaian mereka sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com