Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi... Modernland Akuisisi Saham Proyek Keppel Land!

Kompas.com - 25/07/2013, 17:31 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keppel Land, pengembang properti asal Singapura, itu menjual 51 persen saham proyek tersebut dengan nilai SGD290,5 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Hal ini dibenarkan oleh Direktur Modernland, Andy Kesuma Natanael, di Jakarta, Kamis (25/7/2013), kepada Kompas.com.

"Mengapa kami (Modernland) menguasai 100 persen, tentu seperti yang kami katakan sebelumnya, untuk menjaga dan menambah landbank dari Modernland. Tapi, lebih dari itu, lokasi JGC sangat baik dengan luas yang masih ada sebesar lebih dari 200 hektar untuk dijadikan sebagai prime area," ujar Andy.

Keppel Land dan Modernland telah menandatangani Condition Share Sell Agreement, Rabu (24/7/2013) kemarin. Memiliki total lahan 270 hektar di Jakarta Timur, lokasi perumahan berkonsep township ini hanya berjarak 5 kilometer dari Kelapa Gading dengan akses tol Ancol-Priok yang siap dibuka.

Sebelumnya, proyek ini tercatat sebagai joint venture antara Keppel Land dengan Modernland pada 2004 lalu dengan komposisi 51:49. Perkembangan terakhir menyebutkan, sekitar 93 persen dari 1.287 rumah dan ruko yang telah diluncurkan berhasil terserap pasar.
    
Dalam Master Plan yang terungkap baru-baru ini, JGC akan menyediakan tak kurang 4,000 residensial dan 850 ruko dengan 51,6 hektar diperuntukkan untuk kawasan komersial untuk melengkapi perwujudan kota mandiri ini pada 2021.

"Ini tentu tentu prospek yang bagus untuk tinggal dan berinvestasi," kata Andy.

Seperti diberitakan, pada semester kedua tahun ini PT Modernland Realty masih akan fokus pada penyelesaian target memenuhi land bank di lokasi-lokasi proyek perumahan Kota Modern, Kota Tangerang, dan Modernhill, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Bahkan, Modernland bersiap mengalokasikan dana penerbitan obligasi global sebesar 275 juta dolar AS atau 92 persen dari total nilai obligasi senilai 300 juta dolar AS untuk membeli saham perusahaan properti.

"Masih belum bisa kami sebutkan nama perusahaannya. Luasnya ratusan hektar berupa proyek mix used di Jabodetabek. Realisasinya tetap tahun ini, ini masih negosiasi," ujar Direktur Modernland, Andy Kesuma Natanael, di Jakarta, Selasa (23/7/2013) lalu.

Andy mengatakan, nantinya rencana akusisi ini akan memperkuat struktur neraca keuangan perseroannya. Dia mengatakan, perseroan berencana menggunakan dana obligasi bond untuk mempercepat proses akuisisi yang tengah berjalan tahun ini, yaitu pembebasan lahan seluas 1.300 hektare di kawasan timur Jakarta.
 
Andy mengatakan, Modernland berencana memperbesar cadangan lahannya (land bank), terutama di Kawasan Industri Cikande dengan penambahan 1.000 hektar, dan mencatatkan kehadirannya di timur Jakarta melalui anak usahanya PT Modern Graha Lestari. Rencananya, melalui Modern Graha Lestari, Modernland akan mengembangkan kawasan terintegrasi antara residensial dan industri di timur Jakarta. Seiring rencananya tersebut, perseroan telah mendapatkan izin pembebasan seluas 1.300 ha di daerah tersebut.
 
Pada Juni lalu, perseroan melalui Modernland Overseas Pte, Ltd sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Singapura menerbitkan obligasi global senilai 300 juta dolar AS atau setara Rp 2,95 triliun pada 2013 ini. Perseroan akan menggunakan 92 persen
dana obligasi global untuk pembelian saham perusahaan properti. Adapun sisanya,
8 persen atau setara dengan 25 juta dolar AS, akan digunakan untuk membayar
utang perseroan.

"Intinya, kami akan tetap melakukan take over. Hanya, belum bisa kami buka sekarang siapa pengembangnya," kata Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau