Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Menengah Paling Laris di Papua Barat

Kompas.com - 16/07/2013, 13:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


MANOKWARI, KOMPAS.com-
Pertumbuhan sektor properti tak hanya terjadi di kota-kota Pulau Jawa, juga menyebar ke seluruh Nusantara. Tak terkecuali Provinsi Papua Barat. Di kota-kota utama seperti Manokwari, Sorong dan Fak Fak, terdapat setidaknya 20 proyek properti baru yang sedang dikembangkan.

Ke-20 proyek tersebut berskala kecil dan menengah dengan luasan lahan sekitar 1-5 hektar. Menariknya, seluruh proyek-proyek tersebut dikembangkan oleh perusahaan properti lokal. Belum ada pengembang Nasional yang berpartisipasi menggarapnya. Padahal potensinya tak kalah dengan kota-kota lainnya di Kawasan Timur Indonesia.

Menurut Ketua DPD REI Papua Barat, Andi Ridwan Muin, jika rumah bersubsidi memiliki pangsa pasar tersendiri yakni PNS, maka rumah komersial punya captive market para karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan pertambangan, pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan juga yang sedang menanjak adalah perusahaan yang bergerak di sektor gas.

"Mereka mempunyai daya beli cukup tinggi. Mereka meminati rumah-rumah kelas menengah dengan rentang Rp 250 juta/Rp 300 juta hingga Rp 1,3 miliar per unit," ujar Andi Ridwan yang juga pemilik perusahaan ADR Multi Konstruksi, pengembang Sabrina Regency, Sabrina Garden Park dan Sabrina Garden Residence.

Hal senada dikemukakan Direktur Utama Matriecs Cipta Anugerah, Marla Beatrics Kailola. Ia berani membangun Anggori Persada Regency sebanyak 40 unit karena pasarnya sudah pasti yakni, PNS. Mereka terpacu membeli rumah subsidi karena ada bantuan pembiayaan berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Kementerian Perumahan Rakyat.

Sementara untuk rumah komersial, Marla tengah memasarkan Arfai Salak Residence yang dipatok seharga Rp 275 juta sampai dengan Rp 550 juta. Rumah ini pun mendapat antusiasme positif, hingga saat ini sudah terserap 100 unit dari total 321 unit.

"Selain penduduk lokal, profil pembeli rumah kelas menengah tersebut merupakan pendatang yang berasal dari Ambon, Makassar, Toraja, Buton, bahkan Medan, dan Padang. Mereka telah lama tinggal di Manokwari dan menempati rumah non formal atau rumah dinas yang disediakan perusahaan. Jadi, ketika dikembangkan perumahan komersial, mereka meresponnya dengan antusias," urai Marla kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com