Lakukan pengecekan secara terperinci sebelum membeli merupakan salah satu "aturan" tidak tertulis dalam proses jual-beli rumah. Jika hal tersebut tidak dilakukan, ada saja masalah yang muncul. Baru-baru ini, masalah dialami oleh Mehmet Koch (33) di London, Inggris.
Mehmet bersama adiknya, Abbas Koch, semula berencana menanam investasi pada sebuah rumah di utara London, tepatnya di Fonthill Road, Finsbury Park. Mereka menghabiskan 450.000 pound (sekitar Rp 6,8 miliar) lewat proses pelelangan.
Sayangnya, baik Mehmet maupun Abbas tidak pernah menginjakkan kaki ke dalam rumah yang akan mereka beli. Keduanya hanya sempat melihatnya dari luar dan tidak memeriksa dengan teliti. Bahkan, sebenarnya mereka tidak perlu melihat dengan teliti kekacauan yang terjadi di dalam rumah ini.
Setiap ruangan penuh dengan pakaian-pakaian usang, tas belanjaan, pembungkus makanan, mainan, dan koran edisi bertahun-tahun lalu. Selain penuh sampah, rumah empat tingkat ini juga tidak memiliki aliran air, listrik, dan gas.
"Ketika kami melihat rumah ini, kami merasa kasihan pada orang yang tinggal di tempat ini sebelumnya. Bagaimana bisa ada orang yang hidup seperti ini di abad ke-21?" ujar Koch.
Menurut para tetangga, pasangan lansia pemilik lama rumah ini sudah tinggal di sana sejak tahun 1960-an. Hal Davis mengungkapkan, pasangan lansia yang tinggal di tempat ini harus menyingkirkan berbagai barang sebelum dapat membuka dan menutup pintu depan.
Tentu saja, dengan keadaan seperti ini, kakak-beradik yang sebelumnya ingin berinvestasi jadi patah arang. Keduanya tidak lagi yakin akan mendapatkan keuntungan. "Kami sangat khawatir tidak akan mendapatkan keuntungan saat ini karena rumah tersebut membutuhkan banyak sekali pengerjaan," keluhnya.
Koch sudah mengirim petugas pembersih untuk mengurusi interior rumah yang kacau dan penuh sampah. Sayangnya, petugas hanya menumpuk sampah di halaman depan rumah "baru" mereka. Akhirnya, pemerintah setempat, yaitu Dewan Islington, harus turun tangan dan mengancam kakak-beradik tersebut. Jika dalam waktu singkat sampah-sampah tidak dibenahi, mereka akan mengajukan tuntutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.