Demikian diungkapkan Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) pada perkenalan pengurus APERSI periode 2013-2016, Jumat (21/6/2013), di Jakarta. Eddy mengatakan, mengatasi masalah berbelitnya sertifikat tanah akan menjadi salah satu fokus APERSI selain strategi-strategi khusus yang masih menitikberatkan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan rumah.
"Jadi, ke depannya konsumen tidak akan perlu lagi melewati calo-calo yang tidak jelas. Kita akan mempermudah MBR dengan MBR, yaitu (M)emudahkan (B)eli (R)umah," kata Eddy.
Dia menjelaskan, badan atau satuan tugas (satgas) tersebut akan bertanggung jawab pada dua masalah utama harus dihadapi APERSI selama ini, yaitu masalah pertanahan dan masalah perizinan. Anggota satgas tersebut tidak hanya terbatas pada anggota APERSI, namun juga dapat terdiri dari para profesional yang ahli di bidangnya. Harapannya, di masa akan datang, badan tersebut mampu menjalin kerja sama dengan instansi terkait urusan sertifikasi, tanah, dan perizian.
"Saya berharap hal ini akan menekan biaya yang selama ini terpaksa terbuang untuk membiayai catutan-catutan dari calo dan oknum (pertanahan). Masalah APERSI selama ini 50 persen pertanahan, selanjutnya perizinan, kemudian pembiayaan," lanjut Eddy.
Eddy juga mengungkapkan bahwa kali ini pihaknya tidak lagi memfokuskan diri pada peningkatan jumlah anggota APERSI. Ia justeru ingin meningkatkan kualitas ketimbang kuantitas. Padahal, sebelumnya pertumbuhan APERSI dapat mencapai 200-300 anggota baru pertahun.
Secara pribadi, Eddy merasa bahwa kepengurusan kali akan berjalan dengan baik. Ia mengungkapkan bahwa tim yang akan dipimpinnya selama tiga tahun ke depan lebih solid dan lebih erat jika dibandingkan dengan tim sebelumnya. Selain itu, jajaran kepengurusan kali ini juga ia nilai lebih disiplin dan selalu hadir dalam rapat kepengurusan sehingga mempermudah koordinasi dan kelancaran komunikasi.
Adapun jajaran kepengurusan DPP APERSI periode 2013-2016 terdiri dari Eddy Ganefo (ketua), Mohammad Hidayat (sekretaris jenderal), Doortje Kalesaran (bendahara umum), Glen Budiarsa (wakil ketua umum), dan Daniel Djumali (wakil ketua umum bidang pembiayaan dan perpajakan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.