Sidang Munas Apersi tersebut dihadiri Unsur Pimpinan Sidang Munas APERSI, DPD APERSI, Dewan Pertimbangan Organisasi, para pendiri, panitia, anggota biasa dan pengurus DPP demisioner, serta peninjau. Hasil Sidang Paripurna V tersebut menghasilkan beberapa keputusan, salah satunya mengangkat Eddy Ganefo, kandidat incumbent, sebagai Ketua Umum DPP Apersi periode 2013-2016, yang terpilih secara aklamasi.
Hasil sidang itu juga memutuskan formatur sebanyak 5 orang, meliputi Eddy Ganefo (ketua) dan anggota Pendi Hasanuddin, Vidi Surfiadi, Junaidi Abdillah dan Dorce Kalesaran. Adapun
Pengurus DPP Apersi periode 2013-2015 mendatang terdiri dari Eddy Ganefo (ketua umum), HM Hidayat (Sekretaris Jenderal), serta Doortje Kalesaran (bendahara umum).
"Sidang berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ke depan semua akan berjalan sesuai program APERSI. Harapan saya, APERSI bisa mengubah arti MBR bukan lagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah seperti selama ini, tetapi Masyarakat Beli Rumah," ujar Eddy kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Seperti dikatakan sebelumnya, pada 2013 ini APERSI menargetkan pembangunan 100.000 unit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Eddy mengakui, upaya APERSI masih belum mencapai target.
Mengenai target pembangunan rumah tersebut, Eddy melanjutkan, dirinya masih belum puas dengan pencapaian hingga April 2013. Tercatat sampai April ini baru 16.000 unit yang sudah terjual.
Pada awal Mei lalu, APERSI meresmikan Perumahan Umum Pondok Melati dan Grand Permata. Perumahan khusus pekerja ini dibangun dekat dengan salah satu lokasi industri terbesar di Jawa Barat, Cikampek. Perumahan Pondok Melati memiliki 541 unit rumah, yang masing-masing unitnya memiliki tipe 35/65 seharga Rp 88 juta. Ke depan, APERSI juga telah mengumumkan program pengembangan 1.000 rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai kompensasi kenaikan tarif BBM.
"Kami akan bekerjasama dengan BTN, termasuk terkait usulan kami untuk mengakomodir kebutuhan rumah bagi masyarakat non fix income atau pekerja informal," kata Eddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.