Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Ruang Angkasa Ini Memicu Kontroversi

Kompas.com - 30/05/2013, 14:39 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com - Kesuksesan Dubai di Uni Emirat Arab dengan rancangan kota futuristiknya menstimuli kota lain membangun replika-replika serupa dengan pendekatan berbeda. Salah satunya Barcelona di Spanyol. Perancang kota setempat menciptakan Zona Ekonomi Khusus (ZEK) di sebuah pulau buatan di lepas pantai Catalunya.

Pemerintah setempat membuka kesempatan seluasnya bagi para investor mengembangkan ZEK.

"Barcelona adalah salah satu kota terbesar di dunia dan kami menyambut semua orang untuk bekerja sama dengan kami untuk mengubah Barcelona menjadi hotspot "new island" di Eropa," ujar salah seorang perancang kota.

Tawaran pemerintah tersebut disambut baik para investor. Termasuk pengembang asal Amerika Serikat, Mobilona yang berhasrat merealisasikan proyek bertajuk "Barcelona Space Hotel". Proposal "hotel ruang angkasa" senilai 1,5 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun) tersebut bakal mencakup 2.000 kamar hotel dan tempat tinggal, sebuah "spa bergravitasi nol,"  dan terowongan angin vertikal yang memungkinkan para tamu berada dalam keadaan tak berbobot (hampa udara).

Selain itu, terdapat "rumah ruang angkasa" setinggi enam lantai dengan putaran elips yang akan bergeser ke arah matahari secara bertahap 24 jam. Pengunjung akan bergerak di sekitar kompleks dengan menggunakan trotoar yang ditinggikan atau taksi air bertenaga surya dan "space glider."

Arsitek Spanyol, Erik Morvan, merancang Barcelona Space Hotel setelah memenangkan kompetisi yang digelar Mobilona.

Kendati Barcelona Space Hotel ini menawarkan kehidupan modern dengan pendekatan desain yang mutakhir, namun memicu kontroversi. Pejabat kota Barcelona justru mencaci rencana pembangunannya. Mereka menilai desain hotel ini terlalu futuristik dan tak pantas untuk gaya kota seperti Barcelona.

"Kami tidak butuh atau punya keinginan untuk proyek-proyek seperti itu. Meskipun perencana kota menyetujuinya, saya tidak akan mendukung," kata Walikota Barcelona, Xavier Trias.

Trias melanjutkan, Barcelona adalah kota budaya, pengetahuan, kreativitas, dan inovasi, dan proyek baru yang akan dikembangkan harus mengikuti aturan kota. Dan mereka tidak berniat mengubah Barcelona menjadi hanya sebuah tontonan sebagai mana Dubai yang tidak punya denyut kehidupan manusiawi.

Mendapat penolakan tersebut, Mobilona tak kehilangan akal. Mereka tak hanya mengajukan proposal proyek tersebut kepada pemerintah kota Barcelona, juga kepada tiga kota lainnya. Sehingga terdapat 4 kota yang akan bersaing menjadi tuan rumah "Space Hotel" tersebut.

"Agar terbuka dan transparan dalam proses penunjukkan, kami beri kesempatan yang sama kepada keempatnya untuk bersaing. Pemerintah kota, kami sebagai investor, Catalunya dan Spanyol memiliki peran penting dalam penciptaan Zona Ekonomi Khusus ini," ujar Kepala Eksekutif Mobilona Jerome Bottari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com