Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkemahan Antinuklir yang Ditinggalkan

Kompas.com - 30/04/2013, 14:53 WIB

KOMPAS.com — Lebih dari tiga dekade, kawasan ini menjadi tanah perlawanan para pemrotes Skotlandia terhadap penggunaan senjata-senjata nuklir. Namun, belakangan tempat ini mulai ditinggalkan dan kurang peminat.

Dibangun pada era Perang Dingin, "perkemahan" tersebut berhasil menarik ribuan pemrotes penggunaan kapal selam nukir yang berbasis di Clyde, Skotlandia. Beberapa di antara pengunjuk rasa itu tinggal di Dunbartonshire selama beberapa hari dan beberapa lainnya menetap selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Sejak kamp tersebut dibangun di kawasan pantai Gare Loch pada 1982, ada sekitar 20 penghuni tetap "perkemahan kaum pemrotes" itu. Namun, beberapa tahun berikutnya jumlah penghuni tetap itu terus berkurang secara dramatis. Bahkan, saat ini hanya tersisa empat orang. Jika mereka tidak dapat mencari sedikitnya 4 pemrotes lain untuk tinggal di situ, mereka akan hengkang dari tempat itu pada Juni mendatang.

Awalnya, perkemahan tersebut dibangun oleh aktivis antinuklir, Bobby dan Margaret Harrison, dengan mendirikan tenda sebagai protes mereka. Setelah mendapat dukungan dari beberapa pemrotes lainnya, permintaan Harrison dikabulkan untuk menyewa lahan di situ oleh Strathclyde Regional Council dengan biaya sewa 1 poundsterling per bulan. 

Setelah beberapa bulan kemudian, Harrison meninggalkan perkemahan itu. Namun, jejaknya dilanjutkan oleh ribuan aktivis lainnya.

Angus Chalmers (20), asal Edinburgh, juga pernah tinggal di sini selama dua tahun. Saat ini, dia adalah satu dari empat pemrotes yang masih tersisa di perkemahan ini.

"Kamp ini dibangun pada masa Perang Dingin. Di saat ancaman (nuklir) itu mulai surut, perdebatan moral dan prinsip selalu mengingatkan bahwa akan ada sebuah kegagalan untuk membawa kaum muda dalam perjuangan menuju perdamaian," ujarnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com