Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walikota Tangsel Restui Proyek Intermark

Kompas.com - 02/03/2013, 19:35 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi mengungkapkan, wilayahnya mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 8,2 persen. Ia mengatakan, Tangerang Selatan saat ini tengah mengalami pertumbuhan dan terus berkembang, terutama di sektor properti.

Salah satu pelaku pembawa investasi ke wilayah Tangerang Selatan, adalah Merdeka Ronov Indonesia. Perusahaan tersebut akan mulai membangun proyek Intermark pada April 2013 mendatang. Untuk itu, Merdeka Ronov Indonesia mengadakan peluncuran perdana di lokasi proyek, Jalan Lingkar Timur Serpong, Sabtu (2/3/2013).

Proyek tersebut terbilang istimewa. Pasalnya, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi tersebut memiliki konsep mixed-use. Artinya, proyek ini memadukan beberapa fungsi seperti perkantoran, perumahan, serta kegiatan komersial. Sampai hari ini saja, COO Merdeka Ronov Indonesia Ronaldo Maukar mengungkapkan, bahwa apartemen sudah terjual sebanyak 70 persen, hotel 20 persen, dan ruang perkantoran sudah terjual empat lantai, dan ruang komersil terjual habis.

Mengingat investasi mampu meningkatkan perekonomian wilayah, lanjut Airin, pihaknya sebagai pemangku wilayah Tangerang Selatan mendukung langkah investasi semcam ini. Namun, ia menekankan, pihaknya akan dengan tegas memberikan peraturan untuk dipatuhi para investor, termasuk pengembang Intermark, yaitu Merdeka Ronov Indonesia.

"Ada persyaratan harus dipenuhi, dan kalau kita melihat dari yang sudah disampaikan, bahwa pengembang akan memenuhi aturan RT/RW dan konsep hijau dan lain-lainnya. Nanti setelah izin keluar, kita akan adakan pengawasan. Terhadap siapa pun, tidak hanya Intermark saja. Semua pembangunan di Tangerang Selatan sudah menjadi keharusan kami untuk mengawasi," kata Airin.

Mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH), Airin melanjutkan, bahwa Intermark sudah menyediakan RTH di atas batas minimal yang diharuskan.

"Tadi disebutkan 50 persen, bahkan lebih dari 30 persen. Jadi, kita tidak susah lagi mencari RTH," jelasnya.

"Secara detailnya, tadi sudah disampaikan 50 persen. Ada hitung-hitungannya, nanti bisa ditanyakan ke bagian BP2T untuk lebih teknis detailnya," tandas Airin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com