Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Perumahan Mewah Jakarta Tertinggi di Asia

Kompas.com - 15/02/2013, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemantauan terhadap nilai residensial atau perumahan mewah tertinggi yang terjadi di banyak kota di kawasan Asia mengindikasikan, bahwa peningkatan terpesat terjadi di DKI Jakarta, Indonesia. Demikian terungkap berdasarkan indeks residensial lembaga konsultan properti internasional, Jones Lang LaSalle yang diterima di Jakarta, Jumat (15/9/2013).

Berdasarkan data tersebut, capital values (nilai modal) dari kinerja stok perumahan mewah di sembilan kota di Asia menunjukkan nilai di Jakarta meningkat pada kuartal IV 2012 sebanyak 27,5 persen y-o-y. Properti perumahan mewah yang dimaksud mencakup apartemen, kondominium, dan rumah yang terletak di lokasi area premium tradisional.

Sementara itu, peningkatan nilai perumahan mewah pesat di kota lainnya pada kuartal IV 2012 y-o-y secara berturut-turut adalah Kuala Lumpur (6,9 persen), Hong Kong (5 persen), Bangkok (3,5 persen), Beijing (3,3 persen), Manila (3,3 persen), dan Mumbai (3,2 persen). Terdapat dua kota yang menunjukkan penurunan nilai modal stok perumahan mewah pada kuartal IV 2012 y-o-y, yaitu Singapura yang mencapai minus 5,6 persen dan Shanghai yang minus 0,5 persen.

Adapun bila nilai kuartal IV 2012 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau kuartal III 2012, Jakarta tetap menjadi kawasan paling melesat dengan peningkatannya sebesar 6,5 persen, kemudian diikuti Beijing (1,2 persen), Manila (1,1 persen), Mumbai (1,0 persen), Bangkok (0,6 persen), dan Shanghai (0,3 persen). Perlu juga diketahui, bahwa nilai yang diperoleh dalam indeks residensial tersebut adalah berdasarkan tingkat nilai mata uang lokal masing-masing negara.

Jones Lang La Salle memaparkan, relatif stabilnya perubahan indeks perumahan mewah di sejumlah kota di Asia pada 2012 menunjukkan, bahwa tahun ini kemungkinan akan terjadi "pendinginan" nilai perumahan mewah di kawasan tersebut. Hal tersebut juga didorong antara lain oleh beragam kebijakan di sejumlah negara seperti Hong Kong, Singapura, dan China yang dinilai akan menghambat pertumbuhan nilai properti. Sedangkan kinerja yang melesat yang ditunjukkan oleh sektor residensial mewah di Jakarta disebutkan juga karena ditopang adanya fondasi fundamental perekonomian yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com