Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RNI Tower, Proyek Prestisius Kalahkan Petronas

Kompas.com - 14/02/2013, 09:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rencananya merambah bisnis properti, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sedang menyiapkan studi kelayakan pembangunan properti terpadu yang menggabungkan unsur perkantoran, hotel, dan pusat bisnis yang berlokasi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pada lahan seluas 5,9 hektar ini, akan dibangun lima menara perkantoran dengan masing-masing 45 lantai, hotel berbintang dengan 17 lantai, dan convention hall serta area bisnis 8 lantai.

Demikian diungkapkan Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro pada acara peluncuran operasional gerai ritel Waroeng Rajawali dan RNI Outlook 2013, di Jakarta, Rabu (13/2/2013). Namun, khusus properti di kawasan Gatot Subroto tersebut, Ismet tidak merinci total investasi yang akan digelontorkan.

Ismet menjelaskan, studi kelayakan pembangunan Gatot Subroto diharapkan selesai pada akhir 2014 sehingga dapat mulai dibangun pada 2015. Adapun dua lokasi lainnya, yaitu gedung yang saat ini ditempati Holding RNI di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, dengan lahan seluas 14.980 meter persegi, akan dibangun RNI Tower.

"Tingginya 99 lantai. Tower ini akan menjadi bangunan yang sangat prestisius, bahkan saya ingin bisa mengalahkan Petronas, Malaysia," kata Ismet.

Ia menambahkan, RNI Tower ini akan dinamai Gedung Asmaul Husna, yang merupakan pusat perkantoran dan apartemen. Ismet juga tidak menyebutkan lebih rinci nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun gedung tersebut. Saat ini pihaknya sedang meminta izin dari pemegang saham, yaitu Kementerian BUMN.

Terkait dengan pendanaan ekspansi RNI di sektor properti tersebut, Ismet mengaku tidak dibiayai sendiri, tetapi melibatkan BUMN lainnya, terutama BUMN Karya dan bank-bank BUMN.

"Konsepnya turn key project, yaitu dibangun terlebih dahulu baru, kemudian dibayar dari hasil sewa gedung tersebut. Konsep ini merupakan kemitraan BUMN Karya, bank BUMN, dan RNI sendiri," ujar Ismet.

Secara keseluruhan, tambah Ismet, bisnis properti RNI diperkirakan sangat menguntungkan karena properti yang dibangun berada di lokasi strategis. Ia mengakui, selama ini, pendapatan dari bisnis properti masih sangat kecil.

"Dengan ekspansi secara besar-besaran di sektor properti, diharapkan pada tahun 2017 sudah memberikan kontribusi terhadap pendapatan RNI sekitar Rp 1 triliun," ujarnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, PT RNI serius memasuki bisnis properti. RNBI berencana membangun perkantoran, hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan pada lima lokasi aset yang dimiliki perusahaan.

"Kita siap mengembangkan bisnis properti. Untuk tahap awal, akan dibangun properti di tiga lokasi dengan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 4,5 triliun," kata Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro pada acara peluncuran operasional gerai ritel Waroeng Rajawali dan RNI Outlook 2013, di Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Berita
Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Berita
Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Berita
Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Lanskap
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Berita
Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com