Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Dukung Peremajaan Kota untuk Jakarta dan Sekitarnya

Kompas.com - 03/02/2013, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estat Indonesia meminta agar pemerintah menata kembali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) melalui penerapan konsep urban renewal atau peremajaan kota untuk mengatasi berbagai permasalahan yang menimpa kawasan itu.

"REI mengusulkan kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk kembali serius menata pola pembangunan kawasan Jakarta dan sekitarnya melalui urban renewal dengan meningkatkan kualitas kawasan melalui land consolidation (konsolidasi lahan)," kata Ketua Umum REI Setyo Maharso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (3/2/2013).

Menurut Setyo, pembangunan kawasan perumahan di Jabodetabek semakin lahap memakan lahan sehingga tidak cocok lagi untuk kawasan tersebut sehingga rumah susun merupakan pilihan terbaik. Selain itu, rumah susun juga memiliki bentuk yang tidak banyak memakan tempat dan menjadi salah satu upaya penertiban kota dan peremajaan daerah kumuh oleh pemerintah daerah.

"Menata kawasan perkotaan, seperti kawasan kumuh, tak cukup hanya dengan melakukan program bedah rumah, tetapi harus melalui konsolidasi lahan. Program bedah lingkungan dengan melibatkan pengembang bisa dilakukan untuk membangun vertical housing. Pemerintah sudah punya program pembangunan rumah susun sederhana. Nah, itu harus kembali digerakkan di Jakarta," katanya.

Setyo menambahkan, rumah susun sederhana jelas bisa diperuntukkan bagi masyarakat yang awalnya tinggal di bantaran kali dan berpenghasilan rendah. Adapun rumah susun sederhana diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah yang tinggal di perkotaan. Pembangunan rumah susun dapat menjadi bagian dari program pemerintah kota untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) dan area publik. Dengan demikian, lahan-lahan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi pembangunan kota Jakarta dan sekitarnya.

REI sangat mendukung rencana Kementerian Perumahan Rakyat dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk kembali menghidupkan program pembangunan Seribu Tower Rusunami di Jakarta yang sempat mati suri. "Kami yakin dan optimistis, jika revisi aturan soal KLB (koefisien luas bangunan) yang ditetapkan dari 3,5 kembali menjadi 6, maka pembangunan 1.000 menara rusunami di Jakarta akan kembali marak," kata Setyo.

Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz memerintahkan agar seluruh jajarannya di Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat memprioritaskan pelaksanaan pembangunan seperti rumah susun (rusun) untuk masyarakat. "Saya berharap seluruh jajaran pimpinan dan staf di lingkungan Deputi Perumahan Formal bisa segera mengevaluasi serta mempersiapkan program pembangunan perumahan formal dengan baik," kata Djan Faridz.

Djan mengemukakan hal tersebut karena pembangunan rusun yang dilaksanakan oleh Kemenpera merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni di tengah keterbatasan lahan yang ada saat ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com