Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Besar Sistem Kereta Bawah Tanah di London

Kompas.com - 10/01/2013, 18:17 WIB

KOMPAS.com - Alat transportasi merupakan salah satu komponen vital dalam sebuah kota. Dengan memanfaatkan alat transportasi, jarak bukan lagi masalah bagi penduduk. Kepadatan penduduk yang terkonsentrasi di kota-kota besar dapat terurai.

Kota London tampaknya sudah menyadari hal ini lebih dari satu abad lalu. Kesadaran itu kembali mengemuka, Rabu (9/1/2013) lalu, tepat sebagai peringatan 150 tahun pembukaan sistem Kereta Bawah Tanah London.

Pada Januari 1863, sistem Kereta Bawah Tanah London resmi dibuka untuk umum. Hampir sama seperti hari ini, melakukan perjalanan dengan Metropolitan Line begitu sibuk, padat, dan mampu membuat stres.

Pengamat arsitektur bersejarah David Lawrance mengatakan, ekspansi yang tergolong cepat pada jaringan kereta bawah tanah atau lebih dikenal dengan sebutan Tube di Inggris, memiliki dampak besar bagi desain kota. Tube membantu penduduk melakukan perjalanan dari tengah kota ke daerah-daerah lain di mana perubahan baru tengah dibangun di dekat stasiun.

Pada hari pembukaannya, Tube melayani perjalanan 120 kereta setiap hari dan mengangkut lebih dari 40.000 penumpang. Pada 1919, perusahaan Metropolitan terlibat langsung dalam pembangunan daerah yang disebut "Metro-land". Salah satu poster promosi dari perusahaan tersebut menampilkan ajakan bagi penduduk Inggris untuk "Meninggalkan (tempat) ini, dan pindah ke Edgware."

Perusahaan tersebut tidak hanya "menjual" kemudahan transportasi. Mereka juga menawarkan kehidupan di daerah pinggiran kota yang hening, bebas polusi, namun tentu saja tetap mudah dijangkau dari pusat kota.

Metropolitan Line terus mengembangkan sistem kereta api bawah tanah. Sampai saat ini, lorong-lorong bawah tanah sudah sepanjang 402 kilometer.

Setiap tahunnya, kereta api bawah tanah membawa 1,2 miliar penumpang. Meski penduduk London sering mengeluh mengenai sistem perkeretaapian, Tube dan jalur kereta lain yang terhubung dengannya masih cenderung menjadi cara paling efektif sebagai sarana transportasi massa. Alat transportasi ini mampu membawa jutaan penduduk ke dalam dan ke luar kota setiap hari.

Charles Pearson adalah seorang pengacara yang melihat sarana transportasi ini sebagai jalan membentuk kembali tatanan sosial di Inggris. Dengan kereta, mereka yang tidak mampu tinggal di tengah kota bisa mendapatkan rumah di luar kota, dengan lingkungan lebih sehat, dan tetap bekerja di dalam kota.

Pearson mampu membujuk Corporation of the City of London untuk berinvestasi pada sistem transportasi ini. Seperti inovasi lainnya, pembangunan 4,8 kilometer jalur kereta bawah tanah dari Stasiun Paddington di London hingga ke Farringdon di ujung distrik finansial di timur sempat menimbulkan skeptisisme.

Sebuah editorial di The Times of London pada masa itu mengatakan, "Sebuah rel kereta bawah tanah di bawah London merupakan ide buruk yang lembab, terowongan berbau busuk di luar jangkauan cahaya, atau kehidupan, jalan-jalan yang dihuni oleh tikus, direndam dengan tetesan selokan, dan diracuni oleh gas". 

"Tampaknya jalan bawah tanah ini merupakan hinaan bagi akal sehat yang mengatakan bahwa orang-orang dapat bepergian dengan menggunakan bus keluar Paddington. Ketimbang memilik cara yang lebih cepat namun harus melewati bawah tanah London yang busuk dan gelap".

Selain The Times of London, London's Daily News bahkan mengambil pandangan yang lebih "gelap".

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusia dapat berkendara di dalam angkutan yang menyenangkan, dengan kenyamanan, di bawah pipa gas dan pipa air. Lebih dalam daripada pemakaman," ujar artikel dalam surat kabar tersebut. 

Untuk merayakan 150 tahun ini, perusahaan film warta berita British Pathe mempublikasikan foto-foto Ratu Inggris membuka jalur Victoria pada 1969, mengontrol kereta di Green Park, serta berhenti di dekat rumahnya di Istana Buckingham.

Sang Ratu memang jarang menggunakan transportasi massal ini. Terakhir, ia melakukan perjalanan kereta bawah tanah ketika mengunjungi stasiun Aldgate pada 2010. Kunjungan ini merupakan penghormatan bagi korban pengeboman yang terjadi pada 7 Juli 2005. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com