Moratorium dari Jokowi Picu Pengembangan Mal ke Luar Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku properti memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan berbagai pusat ritel di luar wilayah DKI Jakarta. Hal itu karena saat ini kebijakan moratorium pembangunan mal diyakini akan tetap diteruskan.

"Kesempatan mengembangkan ritel di luar Jakarta dan Pulau Jawa karena sekarang susah untuk mencari suplai ritel di Jakarta," kata Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Selasa (8/1/2013).

Menurut Ferry, salah satu penyebab utama dari hal tersebut adalah karena kebijakan moratorium pembangunan pusat perbelanjaan yang diperkirakan akan diteruskan oleh Gubernur Joko Widodo. Karenanya, lanjut dia, saat ini proyeksi suplai untuk ritel dalam jangka waktu tiga tahun mendatang diperkirakan akan tetap sama sehingga mengakibatkan semakin sukarnya penyewa mencari ruang ritel di ibukota.

Selain itu, menurut Ferry, dengan adanya pertumbuhan pasar didukung pesatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, para landlords atau pemilik pusat ritel akan dengan mudah mengubah tarif sewa.

Seperti diketahui, pada 2012 terdapat dua pusat ritel yang akan dibuka di daerah Jakarta, tepatnya hanya di Jakarta Selatan, yaitu Kota Kasablanka dan Lippo Mall Kemang. Sebaliknya, terdapat dua pusat ritel juga di ibukota pada tahun 2012 ini yang ditutup yaitu Jatinegara Trade Center (Jakarta Timur) dan Tendean Plaza (Jakarta Selatan). Khusus untuk Tendean Plaza akan diruntuhkan dan akan digantikan dengan proses pembangunan apartemen baru di lokasi yang sama persis.

Ferry memaparkan, untuk daerah di luar Jakarta, maka Tangerang yang dinilai telah banyak mendirikan mal berkelas middle-up seperti di kawasan BSD dan Alam Sutera.