Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dibuka Pendaftaran Sayembara Desain Onduline Green Roof Award 2021

Kompas.com - 19/08/2021, 22:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Onduline Indonesia masih membuka kesempatan bagi para arsitek, desainer interior, pengembang, konsultan perencana dan kontraktor pelaksana yang ingin mengikuti kompetisi Onduline Green Roof Award (OGRA) 2021.

Karya Anda bisa didaftarkan melalui situs http://onduline-registration.id/greenroof_registrations/new hingga 30 Agustus 2021.

Kompetisi ini memasuki tahun kelima penyelenggaraan untuk mencari proyek unggulan dari profesional mengenai konsep konstruksi atap ramah ligkungan dan berkelanjutan.

Dengan tema “Tropical Roof With Ecological Clean Energy & Passive Design, Onduline Indonesia ingin berkontribusi mengatasi polusi udara dan mengurangi beban biaya energi.

Pasalnya, kurang dari lima tahun sejak saat ini atau tepatnya pada 2025, populasi perkotaan di Indonesia ditaksir meningkat menjadi 68 persen dibanding puncaknya pada 2013 yang mencapai 130 juta jiwa atau 52 persen dari total penduduknya.

Baca juga: Onduline Gelar Kompetisi Desain Atap Bangunan, Batas Penyerahan Karya Agustus 2021

Masyarakat yang berbondong-bondong pindah dari desa ke kota memicu polemik pembangunan hunian secara besar-besaran yang dapat berdampak langsung pada kualitas hidup, udara dan lingkungan di dalamnya.

“Itulah mengapa kompetisi ini berorientasi pada cara merancang serta membangun atap berkelanjutan dan bermanfaat bagi alam,” ujar Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia, Reissa Siregar, dalam keterangan resminya, Kamis (19/8/2021).

Onduline telah mengidentifikasi sejumlah target isu yang bisa memperjelas tujuan menjaga alam untuk generasi masa depan dan sekaligus menjadi dasar penilaian OGRA 2021.

Salah satu caranya dengan menerapkan desain atap berkonsep climate change adaptation, clean energy, healthy building, rainwater harvesting dan environmental friendly material,” kata Reissa.

Chairperson Green Building Council Indonesia Naning Adiwoso mengatakan, ke depan manusia harus dapat menyatukan ecology antara alam dengan bangunan terbangun jika ingin membangun planet yang lebih baik untuk kehidupan.

Orientasi bahan bangunan juga sudah seharusnya memilih komponen yang ramah lingkungan dan tahan panas.

Menurut Naning, vegetasi menjadi sebuah keharusan untuk mengubah karbon menjadi oksigen dan memberi udara dingin di sekitarnya.

Merancang atap bangunan baik hunian maupun komersial melalui konsep desain roof garden dan vertical garden juga dinilai sangat membantu mendinginkan ruang terbuka.

“Ke depan yang kita butuhkan adalah rumah sehat. Salah satunya menggunakan atap yang dapat menahan panas ke dalam bangunan serta bahan atap yang ramah lingkungan adalah natural ventilation. Itu fokus penilaian karya yang masuk,” jelas Naning.

Peserta diberikan kebebasan untuk pemilihan produk untuk penyelesaian desain atap. Total hadiah untuk sayembara ini adalah Rp125 juta.

"Seluruh karya nantinya akan kami masukkan ke dalam buku Tropical Green Roof Award. Bulan September nanti akan kami umumkan juaranya,” pungkas Reissa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com