JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang aristek asal Milan bernama Mario Cucinella baru saja meresmikan sebuah rumah cetak 3D pertamanya di Kota Revenna, Italia.
Rumah cetak 3D yang diberi nama Tecla ini memiliki bentuk yang unik dan mengikuti gaya arsitektur bangunan kuno namun didirikan dengan teknologi modern.
Nama Tecla sendiri terinspirasi dari sebuah kota fiksi bernama Thekla karya penulis Italia berbana Calvino.
Baca juga: Desain Rumah Pohon Portabel, Ringkas dan Bisa Dibawa dengan Sepeda
Rumah berukuran minimalis ini dibangun dengan material tanah liat yang dicetak menggunakan teknologi 3D.
Tanah liat yang dibuat dengan menggabungkan tanah dan air setempat, yang keduanya merampingkan proses pembangunan dan menciptakan rasa kohesi antara eksterior dan interior rumah.
"Belum lagi, materi tersebut merupakan respon langsung terhadap perubahan iklim dunia," kata Mario seperti dikutip dari Architecturaldigest, Selasa (15/06/2021).
"Ini adalah tugas yang cukup berat, Saya dengan sangat hato-hatio mengatur setiap detail ruangannya. Mulai dari bohlam ekterior berlipit hingga mterial yang kokoh dan berkelanjutan, bangunan terbilang simple sehingga tidak membutuhkan kerangka yang rumit," tutu Mario.
Mario menjelaskan alasannya membangun rumah dengan material tanah liat ini adalah sebagai respon terhadap perubahan iklim yang terjadi di dunia.
Kata dia dengan material tanah liat tersebut, setiap orang sangat mungkin membangun rumah dengan bahan alami, murah, dan berkelanjutan atau ramah terhadap lingkungan.
Elemen alami tidak hanya meminimalkan efek berbahaya dari produksi bahan bangunan sintetis umum, tetapi juga menawarkan banyak manfaat bawaan.
Mario menyebut, untuk membangun setiap unit Tecla ini hanya butuh waktu sekitar 200 jam pengerjaan atau sekitar satu mingguan.
Tecla dibangun dengan teknologi modern yaitu mesin cetak 3D WASP yang mampu membangun hunian dengan bentuk yang unik.
Di setiap unit Tecla terdapat satu kamar tidur, ruang tamu dan kamar mandi.