Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Kembali Tata Lima Stasiun Terintegrasi, Berikut Rinciannya

Kompas.com - 24/03/2021, 16:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melakukan penataan kawasan terintegrasi pada lima stasiun di Jakarta.

Sebelumnya, penataan stasiun terintegrasi tahap pertama telah dilakukan di empat stasiun yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Stasiun Sudirman.

"Selanjutnya untuk tahap kedua ada lima stasiun yang nantinya akan dilakukan penataan. Dan juga saat ini sedang dalam proses pelaksanaan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito, dalam diskusi virtual, Rabu (24/03/2021).

Baca juga: Transit Oriented Development, Arah Kebijakan Pembangunan Jakarta

Adapun kelima stasiun tersebut yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Tebet, Stasiun Gondangdia, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Jakarta Kota.

Tujuan dilakukannya penataan kawasan stasiun ini adalah untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan mempermudah mereka dalam mengakses berbagai macam moda transportasi di Jakarta.

"Penataan kawasan stasiun ini adalah bagaimana pergerakan warga dalam beraktivitas itu terjadi pergerakan menerus begitu terjadi perpindahan antar moda. Maka kita arahkan agar perpindahan moda tersebut tidak ada kendala dan bisa dilakukan," jelasnya.

Dalam melakukan penataan kawasan stasiun ini, Pemrov DKI Jakarta berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Termasuk perusahaan BUMN seperti PT KAI (Persero) dan BUMD yakni PT MRT Jakarta.

Baca juga: Jadi Peluang Investasi, Bagaimana Target Transportasi Jakarta Tahun 2030?

Keempat stasiun yang telah dilakukan penataan dinilai memberikan dampak positif dan  manfaat besar bagi masyarakat Jakarta.

Kata Syafrin, mobilitas masyarakat dalam melakukan perpindahan antar-moda transportasi semakin mudah dan lancar.

"Perpindahan antar moda pada stasiun yang telah dilakukan penataan ini terbukti berjalan secara smooth dan lancar tanpa kendala," ujar dia.

Ke depan, transportasi umum di ibu kota harus dapat memberikan kepuasan dan menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang.

Hal itu bertujuan agar semakin banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaran pribadi.

Oleh karena itu, transportasi publik dijadikan prioritas utama ketiga setelah pejalan kaki dan kendaraan ramah lingkungan sebagai arah penanganan transportasi di Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau