JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pembuatan jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin ditargetkan selesai pada Maret 2021.
"Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan jalur sepeda permanen di jalan sudirman-thamrin yang kita harapkan selesai pada Maret 2021," kata Syafrin dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (24/03/2021).
Jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin dibangun spanjang 11,2 kilometer dan membentang mulai dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI.
Menurut Syafrin, anggaran untuk membuat jalur sepeda permanen ini diperkirakan sebesar Rp 30 miliar yang dikeluarkan oleh pihak ketiga atau swasta.
Baca juga: Transit Oriented Development, Arah Kebijakan Pembangunan Jakarta
Jalur sepeda permanen ini akan dibatasi planter box sebagai pemisah dengan jalur kendaraan bermotor. Saat ini planter box tersebut telah diproduksi di bengkel kontraktor.
Syafrin megatakan, sepeda merupakan kendaraan yang ramah lingkungan. Karenanya, Pemprov DKI menjadikan sepeda sebagai prioritas utama kedua setelah pejalan kaki dalam arah penataan transportasi di ibu kota.
"Jalur sepeda Sudirman Thamrin memiliki cakupan yang luas terhadap jumlah kepadatan penduduk yang tinggi. Jalur ini dapat melayani 37.366 warga dari 14 kelurahan," kata dia.
Jalur permanen ini dibangun untuk mengakomodaso peningkatan jumlah pengguna sepeda yang cukup signifikan hingga 1.000 persen di titik area Dukuh Atas selama November 2019 hingga Juni 2020.
Selain pengguna sepeda, Pemprov DKI juga memprioritaskan pejalan kaki dan pengguna angkutan umum.
Baca juga: Jadi Peluang Investasi, Bagaimana Target Transportasi Jakarta Tahun 2030?
Transportasi publik atau kendaraan umum merupakan prioritas ketiga setelah pejalan kaki dan kendaraan ramah lingkungan dalam arah penanganan transportasi di DKI Jakarta.
"Infrastruktur pada tahun 2030 masuk dalam Jakarta city regeneration. Kami bagi dalam penyediaan infrastruktur untuk transportasi sebagai contoh untuk penambahan rute atau jalur Moda Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga Transjakarta," kata Syafrin.
Syafrin merinci tahun 2030, Pemprov DKI menargetkan penambahan jalur MRT menjadi total sepanjang 112 kilometer. Hingga tahun 2019 jalur MRT baru sepanjang 16 Kilometer.
Selain itu, Jakarta juga ditargetkan memiliki total jalur LRT sepanjang 130 kilometer.
Adapun panjang jalur LRT per tahun 2019, baru sepanjang 5,8 kilometer.
Selanjutnya, target panjang jalur Transjakarta menjadi 2.149 kilometer pada Tahun 2030. Selain itu, sebanyak 20.000 unit bus kecil atau angkot juga akan beroperasi pada tahun yang sama.
Angkot-angkot tersebut termasuk yang telah direvitalisasi sehingga layak pakai dan nyaman bagi para penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.