JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar rumah menengah dengan rentang harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar di Kota Serang, Banten, menjanjikan harapan lebih baik.
Katalisator utama pasar rumah menengah ini adalah karyawan swasta, dan aparatur sipil negara (ASN) yang bergaji utuh alias tidak mengalami pemotongan selama masa Pandemi Covid-19.
Selain mereka, profesional dan wiraswasta di bidang kelontong atau kebutuhan sehari-hari juga turut mendorong kembali tumbuhnya pasar rumah menengah.
Project Manager CitraLand Puri Serang Georgius Pranayogi menjelaskan, karyawan swasta dan ASN khususnya yang tidak dipotong gajinya, memiliki kemampuan membeli rumah dengan skema KPR.
"Sebagian besar berusia maksimal 40 tahun. Sementara untuk profesional, ada dokter dan dan wiraswasta yang tercatat sebagai nasabah bank penyalur KPR terkait," tutur Pranayogi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (11/02/2021).
Baca juga: Rumah Tapak, Sektor Properti Paling Tangguh Selama Pandemi
Kendati Kota Serang masih dalam status "oranye" pandemi Covid-19, namun masyarakat dapat beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sehingga penjualan rumah sejumlah pengembang mulai kembali membaik. Hal ini dibuktikan oleh CitraLand Puri Serang yang telah terserap pasar sebanyak 25 unit pada Januari 2021.
Oleh karena itu, Pranayogi optimistis, target penjualan tahun 2021 akan tumbuh 10-20 persen dibanding 2020.
Rumah CitraLand Puri Serang yang paling diminati konsumen seharga Rp 700 juta-Rp 1 miliar dengan status siap huni atau ready stock.
Karena itulah, Ciputra membangun tipe baru Redwood di Distrik Kayana yang dirancang dalam 2 , yaitu 3 kamar dengan ukuran 51/75 semi furnished, seharga Rp 779 juta, dan tipe Deluxe yang dilengkapi dining with innercourt dengan patokan Rp 879 juta.
Selain kemudahan cara bayar, Ciputra memberikan fitur tambahan smart front door lock system di setiap rumah, penjernih air, taman, dan kanopi.
“Selama masa pandemi sekarang ini, kesehatan adalah mutlak. Maka kami menyediakan hunian dengan memperhatikan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, serta menyediaan fitur kebutuhan air bersih bagi penghuninya,” tuntas Pranayogi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.