KOMPAS.com - Banyak cara untuk menjaga lingkungan, mulai dari mengurangi penggunaan bahan sekali pakai hingga melakukan daur ulang.
Selain itu, kini ada beragam langkah kreatif yang ditempuh agar barang-barang daur ulang memiliki nilai jual tinggi.
Seperti yang dilakukan oleh produsen furnitur asal Selandia Baru. Melansir laman Apartment Therapy, alih-alih membuat perabot dari material baru, perusahaan ini memanfaatkan limbah plastik bekas.
Sampah yang digunakan juga terdiri dari jaring ikan tua serta karpet tua yang sebelumnya hanya berakhir di tempat sampah.
"Kami juga memiliki tanggung jawab untuk membersihkan limbah yang kami buat," kata Richard Shirtcliffe, pengusaha furnitur Noho Move seperti dikutip dari laman Domino.
Baca juga: Ide Liar Arsitek, Jadikan Rig Bekas Pengolah Limbah Plastik
Shirtcliffe bercerita, dia terinspirasi untuk membuat produk ini saat melakukan perjalanan ke Indonesia.
Saat itu dia menemukan, banyak orang yang mencuci ulang sampah plastik. Sejak saat itu dia berkeinginan untuk mengatasi masalah sampah plastik.
Untuk membuat satu buah kursi, sebanyak empat kilogram sampah plastik dibutuhkan sebagai bahan baku.
Bahan-bahan itu kemudian diubah menjadi nilon regenerasi sebagai bahan utama kursi.
Kursi ini dirancang agar bisa melentur ke segala arah. Desainnya disebut bisa menirukan postur tubuh sehingga nyaman dan mendukung seluruh aktivitas, mulai dari bekerja hingga bersantai.
Dengan demikian, pengguna bisa menyesuaikan bentuk kursi dengan gerakan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.