KOMPAS.com – Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030. Pada periode tersebut, diperkirakan 70 persen populasi Indonesia merupakan usia produktif.
Fenomena itu akan menjadi modal peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi Indonesia bila dimanfaatkan dengan tepat.
Di lain sisi, industri digital di Asia Tenggara saat ini juga terus menggeliat. Bahkan, Indonesia patut berbangga karena masih menjadi negara dengan pertumbuhan paling tinggi di kawasan ini.
Menurut laporan e-Conomy SEA yang dirilis pada 2019 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mendekati 40 miliar dollar AS dan diprediksi akan mencapai 133 dollar AS pada 2025 mendatang.
Baca juga: Nongsa D-Town Batam, Digital Hub Masa Depan untuk SDM Ekonomi Kreatif
Jumlah tersebut lebih tinggi 30 persen dibanding prediksi pada tahun sebelumnya.
Selain itu, indikator lainnya yang membuktikan bahwa industri digital di kawasan Asia Tenggara terus menggeliat adalah kebutuhan tenaga kerja di Singapura sebagai negara pintu gerbang investasi di kawasan regional.
Berdasarkan data Infocomm Media Development yang dikutip dari Kompas.com, Senin (2/12/2019), Singapura membutuhkan 87.000 tenaga kerja pengembangan teknologi informatika (IT) dan 9.700 tenaga kerja kreatif di bulan Juni 2017.
Kebutuhan tenaga kerja di Singapura bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi berbasis internet tertinggi di Asia Tenggara.
Kawasan digital ekonomi
Batam yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau disinyalir menjadi kawasan yang paling strategis dalam mendukung pengembangan kawasan digital ekonomi di Indonesia. Pasalnya, lokasi Batam terletak tak jauh dari Singapura.
Hal inilah yang kemudian mendorong Sinar Mas Land untuk mengembangkan “Jembatan Digital” yang menghubungkan Indonesia dan Singapura.
Dalam proyek ini, Sinar Mas Land pun menggandeng Citra Mas Group untuk membangun Nongsa D-Town di jantung kota Batam sebagai destinasi generasi muda dalam membangun industri, kreativitas, dan konektivitas di bidang ekonomi digital.
CEO East Indonesia Sinar Mas Land, Franky Najoan mengatakan Nongsa D-Town akan menjadi rumah bagi para pekerja digital dan kreatif, perusahaan startup, serta perusahaan teknologi.
“Dibangunnya Nongsa D-Town ini juga akan melengkapi kehadiran Nuvasa Bay sebagai kota mandiri di Batam,” jelas Franky melalui rilis tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (12/2/2020).
Didukung hunian eksklusif
Selain itu, lanjutnya, Nuvasa Bay di area Nongsa juga terus mengalami kemajuan yang signifikan, salah satunya adalah dengan dilakukannya serah terima unit The Nove Residence Fase 1 di akhir 2019.
“The Nove Residence merupakan satu-satunya hunian resort eksklusif di Batam dengan pemandangan alam indah yang berada 20 meter di atas permukaan laut. Hunian resort ini juga menghadap langsung ke Marina Bay Sand di Singapura dengan view laut, hutan bakau, serta lapangan golf Palm Springs,” ujar Franky.
Selain serah terima unit rumah The Nove Residence Fase 1, Nuvasa Bay juga terus menyelesaikan pembangunan apartemen Tower Kaina.
Tower Kaina menjadi tower pertama di area seluas 5 hektar di klaster The Nove. Pada akhir Februari 2020 nanti, rencananya Nuvasa Bay pun akan melakukan topping off Tower Kaina.
“Pembangunan apartemen Tower Kaina berhasil dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan di awal proyek. Tidak lama lagi, kami akan melakukan topping off The Nove Apartment - Tower Kaina,” ungkap Franky.
Ke depannya, Nuvasa Bay akan dilengkapi dengan fasilitas resort berstandar internasional untuk mendukung kawasan potensial untuk ekspansi bisnis di Indonesia, seperti edu-center, pusat pelatihan digital, co-working/co-living spaces, rumah sakit, resident club & club house, hotel berbintang, serta area hiburan bertaraf internasional.
Dengan demikian, bisa dibilang Batam sudah satu langkah lebih maju untuk menjadi salah satu kawasan pusat digital baru dan akan mendorong geliat ekonomi bangsa Indonesia.