PEMERINTAH sangat bersemangat membangun transportai modern di Ibu Kota Negara (IKN) Baru. Akan tetapi, pemerintah kurang berdaya membangun akses trasportasi di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yang nantinya menjadi salah satu wilayah pendukung IKN Baru.
Kabupaten ini hanya punya 18 kilometer jalan beraspal dari 737,587 kilometer jalan yang ada, di luar jalan sejajar perbatasan Kalimantan sepanjang 243,54 kilometer.
Akibatnya, sebagian warganya banyak yang menyeberang ke negara tetangga Malaysia untuk mencari penghidupan lebih baik.
Oleh karena itu, membuka keterisolasian yang dapat menyejahterakan warga dan menurunkan harga semen supaya tidak mencapai Rp 500.000 per zak, adalah langkah yang tepat.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan yang menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) Membuka Keterisolasian Kabupaten Mahakam Ulu melalui Pembangunan Sektor Transportasi, Kamis (20/11/2019) di Bandung, juga patut diberi apresiasi.
Kabupaten Mahakam Ulu adalah daerah otonomi baru, terletak di bagian paling hulu sungai Mahakam. Kondisi geografi yang terpencil, akses transportasi rendah, dan fasilitas dasar pelayanan masyarakat, masih sangat minim.
Kabupaten ini terbentuk hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat. Terletak di perbatasan dengan Negara Bagian Sarawak (Malaysia), tepatnya di Kecamatan Long Apari. Seluruh wilayah administrasi kabupaten berada di dalam areal Heart of Borneo (HoB), dengan kawasan hutan seluas lebih dari 85 persen dari luas kabupaten.
Jalur transportasi utama di Kabupaten Mahakam Ulu masih mengandalkan sungai. Hingga 90 persen ketergantungan warga menggunakan kapal pedalaman, speedboat, long boat, dan perahu ketinting.
Belum lagi sejumlah penyeberangan, seperti di Long Gelawang, Long Bagun, Batu Majang, Long Melaham.
Kondisi jalan darat pun masih belum layak atau memadai untuk dilalui kendaraan bermotor yang berupa jalan tanah atau bebatuan.
Pada musim penghujan akan sangat riskan untuk dilalui karena licin dan terdapat kubangan air yang cukup dalam.
Untuk menuju kabupaten ini dapat menggunakan kapal kayu tersedia 12 unit, speedboat sebanyak 70 unit, dan longboat sebanyak 60 unit.
Menggunakan transportasi air menyusuri Sungai Mahakam dai Samarinda butuh 2 hari hingga ke Ujoh Bilang. Jika menggunakan transportasi darat perlu 14-15 jam dari Samarinda.
Paling cepat menggunakan pesawat terbang perintis. Cuma, penerbangan perintis hanya melayani tiga kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Samarinda-Datah Dawai-Melak-Datah Dawai-Samarinda.