Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Djoko Setijowarno
Akademisi

Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata

Pemerintah, Jangan Hanya IKN Baru Perhatikan Juga Mahakam Ulu

Kompas.com - 24/11/2019, 19:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMERINTAH sangat bersemangat membangun transportai modern di Ibu Kota Negara (IKN) Baru. Akan tetapi, pemerintah kurang berdaya membangun akses trasportasi di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yang nantinya menjadi salah satu wilayah pendukung IKN Baru.

Kabupaten ini hanya punya 18 kilometer jalan beraspal dari 737,587 kilometer jalan yang ada, di luar jalan sejajar perbatasan Kalimantan sepanjang 243,54 kilometer.

Akibatnya, sebagian warganya banyak yang menyeberang ke negara tetangga Malaysia untuk mencari penghidupan lebih baik.

Oleh karena itu, membuka keterisolasian yang dapat menyejahterakan warga dan menurunkan harga semen supaya tidak mencapai Rp 500.000 per zak, adalah langkah yang tepat.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan yang menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) Membuka Keterisolasian Kabupaten Mahakam Ulu melalui Pembangunan Sektor Transportasi, Kamis (20/11/2019) di Bandung, juga patut diberi apresiasi.

Kabupaten Mahakam Ulu adalah daerah otonomi baru, terletak di bagian paling hulu sungai Mahakam. Kondisi geografi yang terpencil, akses transportasi rendah, dan fasilitas dasar pelayanan masyarakat, masih sangat minim.

Kabupaten ini terbentuk hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat. Terletak di perbatasan dengan Negara Bagian Sarawak (Malaysia), tepatnya di Kecamatan Long Apari. Seluruh wilayah administrasi kabupaten berada di dalam areal Heart of Borneo (HoB), dengan kawasan hutan seluas lebih dari 85 persen dari luas kabupaten.

Kondisi transportasi

Jalur transportasi utama di Kabupaten Mahakam Ulu masih mengandalkan sungai. Hingga 90 persen ketergantungan warga menggunakan kapal pedalaman, speedboat, long boat, dan perahu ketinting.

Peta Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan TengahDjoko Setijowarno Peta Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Tengah
Jika musim kemarau tiba, aliran sungai tidak bisa dilalui. Terutama yang ke wilayah perbatasan (Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari). Hal ini karena airnya dangkal dan sangat membahayakan keselamatan pelayaran.

Belum lagi sejumlah penyeberangan, seperti di Long Gelawang, Long Bagun, Batu Majang, Long Melaham.

Kondisi jalan darat pun masih belum layak atau memadai untuk dilalui kendaraan bermotor yang berupa jalan tanah atau bebatuan.

Pada musim penghujan akan sangat riskan untuk dilalui karena licin dan terdapat kubangan air yang cukup dalam. 

Untuk menuju kabupaten ini dapat menggunakan kapal kayu tersedia 12 unit, speedboat sebanyak 70 unit, dan longboat sebanyak 60 unit.

Menggunakan transportasi air menyusuri Sungai Mahakam dai Samarinda butuh 2 hari hingga ke Ujoh Bilang. Jika menggunakan transportasi darat perlu 14-15 jam dari Samarinda.

Paling cepat menggunakan pesawat terbang perintis. Cuma, penerbangan perintis hanya melayani tiga kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Samarinda-Datah Dawai-Melak-Datah Dawai-Samarinda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau