JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kota, Batam, Bandung, dan Surabaya, menunjukkan kinerja positif di sektor apartemen sepanjang Januari-September 2019.
Hal ini ditandai oleh kinerja segmen penjualan dengan permintaan yang menguat, pasokan baru, dan juga segmen harga yang tumbuh positif.
Di Batam, permintaan menguat yang direpresentasikan serapan 77,4 persen datri total pasokan sekitar 8.000 unit. Permintaan ini didorong oleh kehadiran kawasan-kawasan industri, dan juga pariwisata.
Baca juga: Bali, Bandung, dan Surabaya, Paling Top Bisnis Hotelnya
Sementara di Bandung, dari total jumlah pasokan sekitar 29.000 unit, terjual 93,0 persen. Permintaan dipengaruhi oleh kehadiran kampus-kampus di sekitarnya.
Adapun di Surabaya, mencatat serapan 83,4 persen dari total 45.000 unit. Sama dengan Batam, kawasan industri juga turut mendorong menguatnya permintaan.
Sebagaimana dikatakan Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Indonesia Tommy Bastamy, penyerapan apartemen di ketiga kota ini sangat dipengaruhi oleh ledakan industri, dan perguruan tinggi.
Menariknya, menurut Tommy, peluncuran proyek baru tidak hanya terkonsentrasi di kelas menengah, melainkan juga kelas menengah bawah, dan menengah atas.
"Tahun depan pun kami prediksi apartemen akan semakin luas range-nya," kata Tommy, Rabu (23/10/2019).
Dengan demikian, sentimen positif ini akan diterjemahkan ke dalam transaksi tahun depan. Harga juga diperkirakan akan terus tumbuh, meski moderat di bawah 5 persen.
Khusus segmen permintaan, menurut Tommy, apartemen di ketiga kota ini terus meningkat. Permintaan ini sebagian besar disumbangkan oleh investor yang membeli unit untuk disewakan kembali.
Sebagian besar investor ini berasal dari Jakarta, Surabaya, Kalimantan, dan diikuti oleh investor dari Singapura, China, dan Malaysia.
Investor-investor ini meminati unit-unit dengan ukuran lebih kecil atau studio. Alasannya, apartemen mungil lebih mudah disewa dengan harga satuan yang lebih terjangkau.
Sementara untuk harga rata-rata, Coldwell mencatat, saat ini sudah menyentuh angka Rp 20 juta per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.