JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) akan beroperasi secara fungsional saat libur Natal 2019 mendatang.
Setelah itu, jalan tol yang dirancang sepanjang 36,4 kilometer ini akan dibuka dan beroperasi secara penuh pada awal 2020.
Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono memastikan, konstruksi fisik rampung pada September ini.
Baca juga: Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Siap Dilintasi Saat Natal
Hingga 15 September 2019, pekerjaan fisik telah mencapai 96,5 persen. Ini artinya sisa pekerjaan tinggal 3,5 persen, menyangkut hal-hal minor seperti pengaspalan, pemasangan rambu dan marka jalan, pembangunan gardu tol, hingga kantor pengelola tol.
Project Manager Tol Jakarta- Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq menuturkan, saat tol ini beroperasi penuh, akan menjadi jalan berbayar melayang terpanjang di Indonesia.
Sebelumnya, rekor tersebut dipegang Tol Wiyoto Wiyono sepanjang 15 kilometer.
"Ini memang jalan tol layang terpanjang pertama di Indonesia sepanjang 36,4 kilometer," kata Fatkhur di lokasi proyek, Rabu (18/9/2019).
1. Panjang tol 36,4 kilometer
Jalan tol ini dirancang sepanjang 36,4 kilometer yang terdiri dari sembilan seksi. Seksi I Cikunir-bekasi Barat, Seksi II Bekasi Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun, Seksi IV Tambun-Cibitung, dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama.
Kemudian Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.
2. BUJT
Badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengelola adalah konsorsium PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC0 bentukan dua perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT PT Ranggi Sugiron Perkasa.
3. Nilai investasi dan masa konsesi
Guna merealisasikan jalan tol yang terbentang mulai dari Cikunir (Sta 9+500) hingga Karawang Barat (Sta 47+500) ini JJC menginvestasikan dana senilai Rp 16,23 triliun dengan ongkos konstruksi Rp 11,67 triliun.