JAKARTA, KOMPAS.com - Melewati empat tahun yang menantang di pasar properti dan kondisi pascapemilu, pengembang properti asal Singapura, Brewin Mesa memproyeksikan pasar properti akan jauh membaik setelah Idul Fitri atau di pengujung 2019.
Presiden Direktur PT Brewin Mesa Sutera, Bill Cheng, mengatakan bahwa pembeli dan investor sangat mengharapkan kondisi ekonomi yang lebih stabil untuk 5 tahun ke depan. Melihat harga yang cenderung tidak terlalu berubah dalam 4 tahun terakhir, lanjut Bill, kondisi tersebut menjadi waktu yang pas bagi investor dan pembeli memasuki pasar properti dan memanfaatkan kenaikan harganya.
"Ini waktu yang pas, harga yang cenderung tidak berubah dan bisa dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan dari kenaikan yang akan terjadi di pasar properti nanti," ujar Bill pada jumpa pers show unit proyek The Lana - Small Luxury Units di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Pada apartemen high-end, lanjut Bill, ada potensi peningkatan di Jabodetabek. Khusus untuk proyek The Lana, menurut Bill, Alam Sutera masih jadi lokasi bergengsi dan strategis di bagian barat Jakarta dan Tangerang.
Bagian terpenting dari Alam Sutera, lanjut Bill, adalah jaringan transportasinya yang semakin lengkap, terutama dengan adanya penyelesaian tol JORR 2 antara Kunciran dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, ke depannya nanti LRT juga akan terhubung langsung ke Alam Sutera.
"Itu akan menjadikan The Lana sebagai bagian penting dari pembangunan kawasan yang berorientasi Transit Oriented Development atau TOD. Dengan kondisi pasar apartemen di Jakarta yang cenderung stagnan dalam 3-4 tahun terakhir, sejumlah proyek kelas menengah dan menengah ke bawah di lokasi strategis yang menawarkan unit lebih kecil telah memperlihatkan performa yang baik," kata Bill.
Dia mengatakan, proyek kelas menengah dan menengah ke atas yang diluncurkan pada beberapa tahun terakhir juga dirancang dengan ukuran unit lebih kecil dibandingkan pada periode 2010 – 2014. Menurut dia, hal itu membuktikan permintaan pasar telah beralih ke ukuran unit apartemen lebih kecil.
"Kami konsisten mengevaluasi tren properti. Dengan lebih dari 50 persen populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun, kami melihat permintaan yang akan terus tumbuh dari generasi milenial yang menghendaki gaya hidup lebih ringan," ujar Bill.
Bill melihat tingginya mobilitas kalangan milenial dan menghabiskan banyak waktunya di luar apartemen untuk menjalani kehidupan sosial. Oleh karena itu, menurut dia, generasi ini tidak ingin dibebani dengan biaya tinggi dari unit ukuran besar.
"Dan juga tidak mudah untuk merawatnya. Untuk itu, tren apartemen berukuran lebih kecil ini akan naik hingga ke pangsa pasar kelas high-end," papar Bill.
Terkait itulah, The Lana Compact Luxury Units menyediakan unit dalam tipe deluxe studio dengan pilihan ukuran mulai 28 sampai 35 meter persegi dan tipe satu kamar tidur mulai dari 55 meter persegi.
Bill mengatakan, meskipun banyak proyek baru untuk segmen menengah ke atas, masih ada kaum eksekutif muda, profesional dan milenial lulusan luar negeri yang lebih suka produk canggih, high-end, namun berukuran compact.
"Asalkan lokasinya strategis, pastii diburu," ucap Bill.
Kepala Departemen Riset Savills Indonesia, Anton Sitorus, industri properti di Indonesia masih menunjukkan prospek perkembangan yang positif seiring perbaikan ekonomi domestik dan perubahan tren gaya hidup masyarakat urban.
Berdasarkan pengamatan Savills Indonesia, lanjut dia, dalam beberapa tahun terakhir permintaan akan properti hunian terutama apartemen belakangan masih didominasi oleh pengguna langsung (end-user) seperti kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja profesional yang tingkat pertumbuhannya terbilang besar.
"Permintaan dari pasar end-user ini kebanyakan menyasar ke produk-produk yang berkualitas tapi terjangkau," kata Anton.
Menurut dia, dilihat dari daya beli kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja profesional, ada peningkatan tren akan unit-unit hunian apartemen yang ukurannya lebih efisien dan compact, namun dengan harga unit lebih rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.