Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khusus di Maja, Masih Ada Rumah di Bawah Rp 250 Juta

Kompas.com - 08/04/2019, 13:25 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengembang perumahan Permata Mutiara Maja optimistis tahun ini dapat meraih penjualan sebanyak 1.000 unit rumah subsidi dan 450 unit komersial. Target penjualan 2019 memang lebih tinggi 30 persen dibandingkan 2018 lalu.

Direktur PT Bukitnusa Indahperkasa (BNIP) Daniel Chandra mengaku yakin target penjualannya akan tercapai karena pasar rumah sederhana di kawasan Maja masih tinggi. Untuk itu, Sabtu (30/3/2019), BNIP meluncurkan klaster Ruby yang dikembangkan di Permata Mutiara, Maja, Lebak, Banten.

Ruby merupakan klaster keenam di Permata Mutiara Maja. Klaster tersebut dikembangkan di lahan seluas 6 hektar dan akan berisi sekitar 450 unit rumah.

Ada dua tipe rumah 2 kamar yang ditawarkan, yakni tipe Lavender (27/60, 27/72) dan tipe Magnolia (36/60, 36/72). Hunian ini dipasarkan seharga mulai dari Rp 189 juta hingga Rp 246 juta.

"Selain Rumah Sederhana Sehat bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, hunian di sini juga bisa dibeli dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Selain itu kami juga membangun konsep rumah sederhana plus komersial di klaster Ruby ini," ujar Daniel.

Daniel mengklaim rumah di klaster terbaru ini tergolong ke dalam Rumah Sederhana (RS) Plus yang memberikan elemen real estate. Harga per unit rata-rata masih di bawah Rp 250 juta.

Cornelius Widjaja, Direktur PT BNIP, mengatakan potensi mencapai target penjualan akan tinggi. Hal itu mengingat Permata Mutiara Maja berada di kawasan megapolitan Maja sebagai kawasan yang sedang berkembang pesat, khususnya karena Maja merupakan salah satu bagian program pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Lokasi hunian itu berjarak sekitar 800 meter dari Stasiun Commuterline (KRL) Maja dan terkoneksi dengan jalan utama yakni Jalan Raya Maja dan Jalan Raya Kopo-Maja. Dari total lahan 200 hektar, proyek yang dikembangkan sejak akhir 2015 ini sudah terbangun 50 hektar.

"Rumah yang sudah terjual ada 2.000-an unit dan terbangun sebanyak 1.200 unit. Sekarang ini 35 persen sudah dihuni," ucap Cornelius.

Dia mengatakan, rumah bersubsidi RSH-FLPP dipasarkan sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pada 2018, yakni Rp 130 juta. Sementara itu, RSH-Komersial dipasarkan mulai Rp 160 juta hingga Rp 267 juta. Pengembangan perumahan ini ditargetkan selesai dalam waktu 5-6 tahun ke depan.

"Saya yakin akan semakin ramai penghuninya karena potensi pertumbuhan ekonomi di Maja sangat besar. Penghuni di kota baru ini kan masih sebagian besar kerja di Jakarta dan Serpong," kata Cornelius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com