Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Belajar Kurang, Swedia Rancang Sekolah Portabel

Kompas.com - 23/03/2019, 17:52 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Populasi generasi muda Swedia terus tumbuh. Namun hal itu tak disertai dengan ketersediaan ruang kelas untuk belajar.

Hal ini membuat banyak sekolah setingkat Taman Kanak-kanak yang memanfaatkan barak portabel sebagai ruang kelas.

Pemilihan bangunan portabel ini selain murah, bisa dimodifikasi sesuai selera. Lebih lanjut, gedung portabel ini juga memiliki sedikit izin daripada bangunan pada umumnya.

Namun, bangunan ini memiliki kelemahan, yakni bentuknya yang mirip barak penjara. Untuk itu, firma arsitektur Swedia, UMA membuat konsep perbaikan untuk bangunan portabel ini.

Perusahaan mengembangkan enam fasad konseptual untuk ruang-ruang kelas yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang bermain yang interaktif.

Baca juga: Fungsi Ganda Atap Sekolah sebagai Amfiteater dan Taman Herbal

Swedia bukan satu-satunya negara yang memanfaatkan bangunan portabel untuk gedung-gedung penting mereka.

-UMA -
Negara lain seperti AS pun juga membeli bangunan portabel alih-alih menambah stuktur permanen baru atu memperbaiki bangunan yang telah rusak.

Bangunan portabel dianggap menawarkan solusi perbaikan dan penambahan ruang yang lebih cepat meski tidak permanen.

Konsep yang paling mencolok adalah The Wave yang terbuat dari kerangka sederhana dari kayu lapis. Konsep ini menciptakan perpustakaan mini terbuka.

-UMA -
Slot-slot yang dimanfaatkan sebagai rak buku ditempelkan pada bingkai kayu vertikal, sedangkan bentuk ombak berfungsi memberikan perlindungan dari matahari dan hujan.

Selain itu, sebuah matras berwarna biru dihamparkan pada tanah untuk melengkapi efek air pada bangunan.

Selain The Wave, UMA juga mengusulkan rancangan ide Big Bend. Desain ini memperlihatkan bentuk rumput yang timbul dari dalam tanah dan menempel pada dinding bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com