Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"China Jangan Dimusuhi, tapi Diajak Bermitra"

Kompas.com - 11/03/2019, 14:27 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai ekspor furnitur Indonesia tahun 2018 sebesar 1,69 miliar dollar AS atau setara Rp 24,15 triliun. Jumlah ini masih kalah jauh dibanding ekspor furnitur China.

Negeri Tirai Bambu ini berhasil mencatat ekspor hingga 75 miliar dollar AS atau setara Rp 1.071 triliun.

Meski demikian, menurut Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto, Indonesia tak perlu melawan hegemoni China dalam ekspor furnitur.

"China itu jangan kita musuhi. China kita lawan enggak mungkin, kita saingi juga tidak mungkin. Yang bener diajak bermitra," kata Soetono di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Baca juga: Terbesar di Asia Tenggara, IFEX 2019 Bidik Transaksi Rp 4,28 Triliun

Besarnya nilai ekspor China, menurut dia, tidak terlepas dari peradaban negara tersebut yang sudah jauh lebih maju, dibandingkan negara-negara lainnya.

"China itu tahunnya saja sudah 2750, kita baru 2018. Dari sini saja sudah beda 510 tahun. Itu berapa turunan? Dibagi 20 saja sudah 27 turunan," ucap Soenoto.

Bekerja sama dengan China, kesempatan Indonesia untuk meningkatkan ekspor furnitur ke luar negeri dapat lebih besar.

Salah satu keunggulan Indonesia dibandingkan negara lain yakni hampir 85 persen produksi rotan dunia dihasilkan di dalam negeri. Meski demikian, Indonesia tak bisa hanya mengandalkan ekspor rotan mentah.

Rotan tersebut harus diolah menjadi barang produksi siap pakai seperti meja dan kayu untuk meningkatkan nilai tambahnya.

"Indonesia bisa bertengger di kancah internasional itu melalui rotan. Karena kalau kayu, setiap negara bisa unggul. Tapi kalau rotan hanya kita yang punya," pungkas Soenoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com