Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Lahan Tol Waskita yang Belum Bersertifikat Tanah Wakaf

Kompas.com - 13/02/2019, 11:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary PT Waskita Toll Road (WTR) Alex Siwu mengaku, masih ada beberapa ruas tol milik WTR di sepanjang Tol Trans-Jawa yang belum mengantongi sertifikat.

Saat ini, WTR masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk mengurus sertifikat tersebut.

"Sedang dalam proses sertifikasi. Kurang lebih seperti yang dijelaskan Bu Dirjen (Arie Yuriwin)," kata Alex kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, lahan yang belum mengantongi sertifikat tersebut ada di seluruh ruas milik mereka.

Adapun WTR memiliki saham di delapan ruas Tol Trans-Jawa. Lima di antaranya merupakan kepemilikan sahamnya mayoritas.

Baca juga: Astra Infra: Ada Lahan Tol Tangerang-Merak yang Belum Bersertifikat

Kepemilikan saham mayoritas itu terdapat pada Tol Krian-Legundi-Bunder (99,7 persen), Tol Pejagan-Pemalang (100 persen), Tol Kanci-Pejagan (77,69 persen), Tol Pemalang-Batang (60 persen), dan Tol Pasuruan-Probolinggo (99,99 persen).

Sementara tiga sisanya minoritas, meski cukup besar yaitu Tol Solo-Ngawi (40 persen), Tol Ngawi-Ketosono-Kediri (40 persen), Tol Batang-Semarang (40 persen).

Alex menambahkan, lahan yang belum bersertifikat tersebut rata-rata merupakan lahan yang sebelumnya dimanfaatkan untuk fasilitas umum maupun sosial warga.

"Misalnya tanah wakaf, tanah makam, atau peruntukkan lain," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin menuturkan, jumlah tanah yang belum bersertifikat tidak terlalu banyak.

"Kurang lebih tinggal 30 persen. Kalau yang kemarin diresmika Insya Allah semua sudah bersertifikat atas nama Kementerian Keuangan," kata Arie di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Arie menambahkan, proses sertifikasi tanah sebenarnya dapat dilakukan paralel dengan pembangunan proyek, sepanjang tanah yang akan disertifikasi telah dibebaskan. Dengan demikian, sertifikasi tak perlu menunggu proyek selesai terlebih dahulu.

Baca juga: 30 Persen Lahan Tol Trans-Jawa Belum Bersertifikat

"Sepanjang pengadaan tanahnya sudah bisa diselesaikan kemudian penggantian dana talangan sudah selesai kemudian kita sertifikatkan tidak menunggu infratruktur jalannya selesai," kata Arie.

Adapun untuk pengadaan tanah pada proyek Trans Jawa yang belum rampung juga tersebar di beberapa lokasi. Terutama untuk proyek yang belum selesai dikerjakan.

"Kayak Pasuruan-Banyuwangi, Anyer, kurang lebih 35 kilometer," pungkas Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

REI Dorong DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU Kementerian Negara

REI Dorong DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU Kementerian Negara

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com