Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Sasaran Potensial Pengembang Properti

Kompas.com - 28/01/2019, 18:43 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam promosi hunian makin membidik milenial. Di sektor properti, beberapa pengembang menawarkan promo dan program khusus untuk pembelian rumah bagi milenial dengan dukungan pembiayaan dari perbankan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) misalnya, menawarkan produk KPR untuk milenial dengan fitur uang muka sebesar 5 persen dan bunga ringan 8,25 persen fix selama 2 tahun.

PT BNI (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga menyiapkan program KPR khusus milenial. BNI memperkenalkan BNI Griya Gue sementara Bank Mandiri merilis program Mandiri KPR Milenial.

Populasi generasi yang disebut milenial di Indonesia juga terbilang cukup besar. Menurut Alvara Research Center yang mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Pada tahun 2020 mendatang, jumlah milenial diprediksi sebanyak 83 juta jiwa atau sekitar 34 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa.

Bisa dibilang kelompok umur ini memiliki potensi yang besar.

Target

Ilustrasi milenial SHUTTERSTOCK Ilustrasi milenial
Populasi yang cukup besar membuat kelompok usia ini menjadi target. Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata, untuk sektor properti, kelompok usia ini menjadi target end user.

Mereka bukanlah investor yang membeli properti untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga semata.

"Jumlah populasinya banyak tapi dengan karakter perilaku yang berlainan dengan generasi sebelumnya," ungkap Soelaeman.

Menurut Assistant Vice President, Head of Strategic Residential Marketing Division PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Agung Wirajaya, generasi milenial menguasai 40 persen kelompok pembeli potensial. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 70 persen pada 2030.

Meski memiliki populasi yang cukup besar dan maraknya promo yang diberikan, namun saat ini milenial masih belum menjadikan properti menjadi salah satu hal yang penting.

Menurut Soelaeman, generasi milenial menganggap rumah bukan merupakan prioritas utama.

"Pengalaman travelling dan gadget jadi yang utama," ujar Soelaeman.

Dia menuturkan, generasi milenial memiliki jumlah yang besar, namun dengan karakter dan gaya hidup yang berbeda. Selain itu, milenial juga memiliki daya beli yang cukup bagus namun dihabiskan untuk hal-hal lain.

"Mereka punya cukup daya beli tapi mereka tidak punya tabungan. Karena setiap bulannya habis terus kan, yang berikutnya rumah bukan merupakan sebuah prioritas utama. Jadi jumlahnya besar, daya beli ada tapi punya karakter lifestyle yang berbeda," tutur dia.

generasi milenialSHUTTERSTOCK generasi milenial
Kendati demikian, bukan berarti hunian tidak masuk ke dalam daftar kebutuhan milenial. Menurut riset Kompas.com, pada medio 7-11 April 2017, sebanyak 68 persen kalangan ini memilih untuk menabung di rekening pribadi jika memiliki uang berlebih.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau