Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Cerdas Bukan Hanya Berbasis Teknologi, Juga Kecerdasan Warganya

Kompas.com - 09/01/2019, 14:58 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine mengatakan, penilaian kota cerdas tidak bisa hanya mengacu pada penerapan teknologi informasi yang digunakan kota tersebut untuk memudahkan segala aktivitas masyarakat.

"Secara sosiologis kalau bicara konsepnya kota cerdas, yang cerdas itu manusianya," kata Daisy dalam diskusi yang diselenggarakan Litbang Kompas Ruang Maoke Gedung Unit II Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pada hakekatnya, masyarakat yang tinggal di suatu kota akan berupaya untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang tenang, aman dan nyaman.

Baca juga: Lagi, Surabaya Juara Kota Cerdas versi Kompas

Dalam hal ini, ada beberapa aspek yang bisa dilakukan. Misalnya, menerapkan teknologi informasi dalam sistem pelayanan masyarakat di pemerintahan, hingga pembangunan yang berbasis komunitas.

Indonesia, menurut Daisy, memiliki keuntungan dalam mewujudkan pembangunan berbasis teknologi informasi dibandingkan negara-negara lain, yakni keberadaan rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW).

"Itu sebenarnya sebuah modal sosial yang kuat sekali secara struktural bisa digunakan sebagia instrumen pembangunan berbasis komunitas," kata dia.

Dengan menerapkan konsep tersebut, pemerintah dapat mengetahu sebenarnya arah pembangunan seperti apa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, bila di suatu kecamata tidak ada pasar, maka dapat dibangun pasar.

Contoh lainnya, bila tidak ada sekolah di suatu wilayah, maka dapat dibangun sekolah di wilayah tersebut.

Pada saat bersamaan pembangunan berbasis masyarakat tersebut juga akan menyelesaikan masalah kompleks lainnya, seperti kemacetan.

"Kalau di dalama komunitas mau belanja deket, jadi tidak usah lari terlalu jauh karena di lingkungan RW atau kecamatan sudah ada. Demikian juga sekolah, tidak perlu pindah kecamatan, di situ sudah tersedia," tuntas Daisy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau