Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Usulkan Diskon Tarif Tol Trans-Jawa

Kompas.com - 20/12/2018, 09:23 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengusulkan penerapan diskon tarif untuk tujuh ruas Tol Trans-Jawa yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (20/12/2018).

Usulan tersebut disampaikan sambil menunggu keputusan tentang rencana pembatasan tarif Tol Trans-Jawa yang kini tengah dibahas oleh beberapa badan usaha jalan tol (BUJT).

"Ini baru usulan Jasa Marga, ada diskon untuk tol yang baru setelah bertarif," kata Direktur Operasi II Jasa Marga, Subakti Syukur, di kantornya, Selasa (17/12/2018).

Baca juga: Tujuh Ruas Tol Trans-Jawa Siap Diresmikan

Menurut dia, rencana pembatasan tarif tol memerlukan pembahasan yang cukup panjang, seperti ketika pembahasan rasionalisasi tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Pasalnya, hal itu menyangkut banyak aspek. Mulai dari sisi bisnis, kemampuan membayar masyarakat, inflasi tiap daerah, hingga teknologi.

Belum lagi harus diperhitungkan jarak rata-rata penggunaan jalan tol untuk perjalanan jarak jauh.

"Kalau nunggu ini (pembahasan selesai) kan berarti gratisnya kelamaan. Makanya perlu ada langkah lain, diskon per klaster," sambung Subakti.

Jasa Marga pun telah membagi tol Trans Jawa yang telah beroperasi sepanjang 901,03 kilometer dari Merak-Pasuruan ke dalam empat klaster.

Klaster pertama Merak-Pejagan sepanjang 368,25 kilometer, dan klaster kedua Pejagan-Solo sepanjang 244,34 kilometer.

Kemudian, klaster ketiga Solo-Mojokerto sepanjang 217 kilometer dan klaster keempat Mojokerto-Pasuruan sepanjang 70,62 kilometer.

"Kalau Palimanan-Semarang kan ada dua ruas tol baru, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Itu tentunya harus ada diskon untuk mereka menempuh dari Palimanan-Semarang. Ini baru usulan kita lho, belum bicara dengan BUJT lain," papar Subakti.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar badan usaha jalan tol menyederhanakan tarif Tol Trans Jawa. Hal ini perlu dilakukan agar tarif tol ini dapat lebih kompetitif dari pesawat terbang.

Basuki pun mengusulkan agar BUJT dapat belajar dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam menentapkan tarif.

Dengan banyaknya BUJT yang beroperasi di Tol Trans Jawa, dinilai menyebabkan tarif yang harus dibayar masyarakat menjadi tinggi.

"Waktu saya naik kereta ke Bandung, saya tanya bagaimana cara menentukan tarifnya. Ternyata tarif dari Jakarta ke Tegal dan Jakarta ke Semarang sama, tapi kalau ke Surabaya itu sudah beda," kata Basuki saat pengukuhan pengurus Asosiasi Tol Indonesia (ATI) di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (5/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau