Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan Naik, Sektor Properti Belum Terpengaruh

Kompas.com - 15/11/2018, 20:21 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) 25 basis poin menjadi 6 persen. Kebijakan tersebut pun berlaku efektif hari ini, Kamis (15/11/2018).

Namun hal ini belum dapat dipastikan apakah akan berpengaruh ke sektor properti. Menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, pengaruh atau dampak kenaikan suku bunga ini baru dapat dilihat setelah dua atau tiga bulan.

"Ini kan baru satu hari, kebijakan terhadap pengembang itu biasanya berdampak setelah dua atau tiga bulan," ujar Soelaeman menjawab Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Selain itu, pria yang akrab disapa Eman ini mengatakan, pengaruh kenaikan ini belum dapat dilihat karena merupakan kebijakan hulu.

Baca juga: 2019, Mandiri Incar 50 Persen Portofolio KPR Milenial

Sedangkan, sektor properti baru terpengaruh jika ada kebijakan dari hilir, atau dalam hal ini suku bunga perbankan.

"Jika ada perubahan di sisi suku bunga yang hilir ya sudah pasti berpengaruh," kata dia.

Eman mengatakan, pengembang sendiri masih menunggu kebijakan dari pihak bank.

Jika bank memutuskan untuk menaikkan suku bunga KPR dan suku bunga kredit konstruksi, maka hal ini baru berdampak pada pengembang dan konsumen. 

"Kalau tidak terjadi ya tidak berpengaruh," imbuh dia.

Menurut Eman, selama ini kurangnya peminat perumahan bukan dipengaruhi oleh naiknya suku bunga, namun karena adanya faktor ekonomi global yang lain.

"Tapi dengan menyentuh ke titik ke-6 kan kita belum tahu, kan makin tinggi," tuntas Soelaeman.

Sementara itu, menurut Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo, suku bunga KPR Bank Mandiri akan naik di kisaran 7 persen yang mulai berlaku efektif bulan depan.

"Sementara bulan ini masih berkisar 6,88 persen," kata Ignatius.

Sebelumnya diberitakan, kenaikan suku bunga tersebut untuk menyikapi kondisi global, salah satunya adalah untuk menekan defisit transaksi berjalan. 

Adapun suku bunga deposit facility juga naik 25 bps menjadi 5,25 persen dan lending facility 6,75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau