Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Basuki pada CPNS: Siap-siap Ditanya Soal Anggaran

Kompas.com - 13/11/2018, 15:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kembali melepas insinyur muda ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk melaksanakan program rekonstruksi dan rehabilitiasi pascagempa, Selasa (13/11/2018).

Ada 96 calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian PUPR yang dikirim hari ini, untuk menambah kekuatan 398 CPNS lain yang sudah dikirim sebelumnya.

Sebagai pegawai Kementerian PUPR, Basuki mengingatkan, para CPNS ini akan dianggap memiliki keahlian yang lebih mumpuni dibandingkan tenaga kerja lokal.

Karena itu, ia meminta, agar mereka dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan masyarakat secara arif dan bijaksana.

Baca juga: Lagi, Pemerintah Kirim 96 Insinyur Bangun Risha di Lombok

"Bahkan bantuan belum cair pun akan ditanya. Jadi jangan bilang bantuan belum cair, tapi anda harus memahami betul berkomunikasi dengan masyarakat. Hati-hati, jaga kredibilitas dan integritas Kementerian PUPR," pesan Basuki di Lanud Halim Perdanakusuma.

Proses rehabilitasi dan rekonstruksi sendiri telah dilaksanakan sejak awal September 2018. Setidaknya, ada 75.000 rumah yang mengalami kerusakan berat pascagempa yang melanda wilayah tersebut.

Dari jumlah itu, hanya 40 persen masyarakat yang menghendaki rumahnya yang rusak dibangun kembali dengan menggunakan konsep rumah instan sederhana sehat atau risha. Jumlah tersebut, ekuivalen sekitar 30.000 unit risha.

Basuki menuturkan, saat ini produksi risha disana masih rendah yaitu hanya sekitar 30-40 unit per hari. Padahal, minimal dibutuhkan produksi sekitar 300 unit per hari agar penanganan rehab rekon pemukiman warga dapat berjalan dengan cepat.

"Nah ini belum sampai situ, masih sangat kurang terutama material dan tenaga kerja. Tenaga kerja harus kita bawa dari luar, kita sudah training dari Lombok sendiri tapi butuh waktu," pungkas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com