KOMPAS.com – Keinginan untuk memiliki rumah di Amerika Serikat saat ini tidak lagi seperti dulu, terutama kaum muda atau yang dikenal sebagai generasi milenial.
Itulah yang menjadi poin utama dari hasil penelitian Stanford Center on Longevity tentang tren kepemilikan rumah antar-generasi.
Tingkat kepemilikan rumah turun menjadi 63 persen pada 2016 dan itu merupakan angka terendah dalam 50 tahun terakhir. Penurunan drastis hampir 70 persen juga terjadi pada akhir 2005.
Para peneliti menemukan bahwa penurunan kepemilikan rumah paling tajam dialami oleh orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun.
Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
"Mereka tidak bisa mewujudkan keinginan seperti yang dilakukan orang tua mereka pada usia yang sama," kata Tamara Sims, seorang peneliti di Stanford, seperti diwartakan CNBC, Jumat (26/10/2018).
Keinginan untuk memiliki rumah itu ditunda antara lain karena generasi muda di Amerika saat ini tidak ingin terburu-buru menikah dan memiliki keturunan.
Pada 1960, rata-rata usia pria dan wanita yang menikah untuk pertama kali yaitu pada usia awal 20 tahun. Saat ini, usia rata-rata untuk pernikahan pertama mendekati 30 tahun.
Sementara itu, pasangan suami istri berusia 18 hingga 34 tahun yang memiliki anak turun menjadi 25 persen pada 2015 dari 37 persen pada 1990. Demikian hasil penelitian Urban Institute yang berbasis di Washington DC.
Selain menyangkut pernikahan, meningkatnya utang pelajar menjadi faktor lain yang menyebabkan penurunan kepemilikan rumah di kalangan anak muda.
Saat ini rata-rata utang yang tercatat saat kelulusan senilai 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 456 juta, naik dari sebelumnya 16.000 dollar AS atau lebih kurang Rp 243 juta pada awal 1990-an.
Menurut perhitungan para peneliti di Stanford, sebanyak 32 persen generasi muda berusia 30-an tahun yang masih melunasi pinjaman dari sekolah atau kampus mereka cenderung belum memiliki rumah dibanding mereka yang tidak pernah meminjam uang untuk menempuh pendidikan.
Sims menambahkan, pembelian rumah oleh generasi milenial saat ini juga memiliki konsekuensi di kemudian hari, yaitu kemampuan finansial mereka kemungkinan akan lebih kecil saat memasuki usia lanjut.
"Kepemilikan rumah adalah salah satu hal yang dipersiapkan untuk pensiun. Membeli rumah pada usia 50 atau 60 tahun tidak akan banyak membantu Anda untuk saat memasuki usia pensiun," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.