JAKARTA, KOMPAS.com – The Asia Foundation ikut memberikan bantuan kepada para korban bencana alam di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang mengalami gempa bumi dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).
Lewat program Selamatkan Hutan dan Lahan melalui Perbaikan Tata Kelola (Setapak), yayasan itu bekerja sama dengan Sikola Mombine di Palu mendorong perempuan ikut serta dalam perubahan sosial dan turut memberikan bantuan kepada para korban.
Program ini tidak hanya fokus pada program tata kelola hutan yang lebih baik, tetapi juga pada pemulihan kondisi Palu setelah dilanda musibah. Wujudnya berupa pembangunan posko-posko yang dibangun di Palu.
Baca juga: Bantu Bersihkan Puing Bencana, UNDP Donasikan Rp 21,1 Miliar
Hal ini menunjukkan bahwa kaum perempuan bukan hanya bisa menjaga sumber daya alam, melainkan juga membantu mengembalikan situasi Palu menjadi pulih. Demikian keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018).
Seperti diketahui, Palu merupakan kota yang terdiri dari lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk.
Kekayaan sumber daya alam itu menjadikan Palu sebagai destinasi wisata yang dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Tercatat bahwa pada tahun 2015 dan 2016, jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan asing ke Sulawesi Tengah meningkat hingga 2,5 juta orang per tahun.
Pantai Talise merupakan salah satu obyek wisata menarik yang banyak dikunjungi. Selain itu, ada pula Pulau Sombori di Kabupaten Morowali.
Pantai itu berpasir putih sehingga tampak indah. Namun keindahan itu sekarang lenyap dan diganti dengan reruntuhan bangunan yang rusak akibat dilanda gempa dan tsunami.
Adapun Setapak merupakan program yang dimulai tahun 2011 dengan bantuan UK Climate Change Unit (UKCCU).
Tujuannya untuk memeratakan kesejahteraan masyarakat desa di sekitar hutan dan pelestarian lingkungan melalui pengelolaan hutan dan lahan yang baik.
Hal itu dinilai sebagai kunci untuk pembangunan hutan yang berkelanjutan.
Program ini juga berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mitigasi perubahan iklim global, serta membantu desentralisasi tata kelola hutan dan lahan di Indonesia untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan.
Selain itu, tujuan lainnya yakni melindungi dan melakukan distribusi manfaat sumber daya alam untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang adil dan setara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.