Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Tinggi Bangkit Kembali di Desa Loli

Kompas.com - 04/10/2018, 08:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

DONGGALA, KOMPAS.com - "Kami sudah tak betah di pengungsian. Kami butuh rumah dibangun kembali"....

Harapan Nismawati adalah harapan warga korban bencana yang menetap sementara di Posko Loli Saluran, Desa Loli, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.

Perempuan 42 tahun dengan satu anak ini menyampaikan harapannya kepada Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Posko Loli Saluran pada Rabu (3/10/218).

"Kami ingin kembali hidup normal. Beraktivitas seperti biasa. Anak-anak juga butuh sekolah. Mereka sudah tak tahan ingin kembali sekolah. Tapi mau bagimana lagi, rumah habis, sekolah hancur," tutur Nismawati kepada Kompas.com.

Hal senada disampaikan Ima Masjida, warga Loli Tasiburi yang rumahnya rusak berat.

"Kalau sudah punya rumah lagi, kami bisa menyiapkan semua keperluan anak sekolah," kata dia.

Menurut Nismawati dan Ima, sebagian besar pengungsi di Posko Loli Saluran, tak memiliki rumah lagi karena tersapu tsunami.

Sementara sebagian lagi rusak berat dan tidak bisa diperbaiki lagi. Ada yang strukturnya hancur, atap dan tiang rumah roboh, asa pula yang hanya tersisa ruangan dapur. 

Camat Banawa Tasmin mengatakan, rumah hancur, rusak berat, termasuk hilang, sebanyak 800 unit. 

"Itu angka sementara. Kami memang butuh membangun rumah kembali. Kalau sumber air masih banyak tersedia. Karena Loli diapit pegunungan dan pantai," jelas Tasmin.

NismawatiKompas.com / Hilda B Alexander Nismawati

Semangat bangkit

Nismawati mengatakan, dirinya sudah tak betah tinggal di pengungsian. Demikian pula anak-anaknya.

Mereka, akunya, justru kerap merengek-rengek minta sekolah lagi. 

"Semangat mereka tinggi sekali. Minta buku, minta diajarin, minta berhitung dan lain-lain," cerita Nismawati yang memiliki anak siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD).

Ketika pagi tiba, tambah Ima yang punya 3 anak usia SD, dan SMP, mereka mengajak ibunya untuk bermain matematika dan tebak-tebakan gambar hewan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com