Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Solo-Semarang Tingkatkan Investasi di Gunungkidul

Kompas.com - 27/09/2018, 21:32 WIB
Markus Yuwono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang berdampak pada perkembangan investasi di Gunungkidul, Yogyakarta, terutama di sisi utara.

Kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini mulai dilirik sejumlah investor yang bergerak di berbagai bidang.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pembangunan jalan bebas hambatan ini dirasakan sangat positif karena berdampak pada peningkatan investasi.

Peningkatan ini terjadi di Kecamatan Semin yang memang disiapkan sebagai kawasan industri karena kemudahan akses menuju ke wilayah Jawa Tengah. Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai terobosan terkait perizinan bagi investasi.

Baca juga: Rp 19 Triliun, Estimasi Dana Tol Solo-Yogyakarta

Di Desa Candirejo, misalnya, sudah mulai dibangun pabrik sarung tangan dengan nilai investasi sekitar Rp 60 miliar.

"Kami mendorong investasi untuk masuk dan berkembang di sini. Hal ini dilakukan untuk membuka lapangan pekerjaan dan mencegah urbanisasi," kata Badingah kepada wartawan, Kamis (27/9/2018).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Gunungkidul Irawan Jatmiko menambahkan, pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang menjadi salah satu pendorong pemerintah Gunungkidul mengembangkan sisi utara.

"Akses dari Semin ke Solo lebih dekat, tinggal ke Solo langsung tol ke pelabuhan Tanjung Emas," sambung Irawan.

Selain kemudahan perizinan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini sedang menyiapkan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) kawasan industri di Desa Candirejo.

Upaya Pemkab Gunungkidul ini diakui oleh investor. Pemilik PT Woneel Midas Dong Chul Kim menyatakan saat ini segala perizinan diproses dengan cepat dan mudah hanya dalam waktu tiga bulan.

Gunungkidul dipilih sebagai lokasi pabrik PT Woneel Midas karena kondisi infrastruktur sudah cukup baik. Selain itu juga karena upah tenaga kerja yang relatif murah sehingga PT Woneel Midas bisa menekan ongkos produksi.

"Kami pilih Gunungkidul karena upah minimum regional (UMR) di sini masih terbilang murah, etos kerjanya juga sangat tinggi," cetus Kim.

Untuk tahap awal PT Woneel Midas akan mempekerjakan 500 orang.

"Jika nanti sudah selesai semua pembangunan pabriknya dan beropreasi penuh, kami akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 1.500 orang. Untuk tenaga teknis kami bawa dari Korea berjumlah 5 orang karena ini untuk kontrol kualitas," jelas Kim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau