DEPOK, KOMPAS.com - PT PP Properti Tbk (PPRO) menyatakan siap membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) tepat di depan halaman apartemen Evenciio, Margonda, Depok. JPO itu untuk menghubungkan akses mahasiswa dari apartemen ke kawasan kampus UI atau Gunadarma di seberangnya.
"Siapapun yang bertempat tinggal di sini tak perlu lagi membawa kendaraan untuk memutar arah ke kampusnya. Selain lebih aman, JPO ini juga akan sedikit mengurangi kemacetan akses dua arah di jalan protokol Margonda Raya," kata Direktur Realti PT PP Properti Tbk (PPRO), Galih Saksono, Rabu (12/9/2018).
Direktur Proyek PPRO, Septavianto, menambahkan bahwa fasilitas JPO di Depok memang masih terbilang minim, tak terkecuali untuk jalan Margonda Raya sebagai gerbang utama yang beririsan langsung dengan wilayah selatan Jakarta. Saat ini di jalan Margonda Raya yang sepanjang 4.895m hanya memiliki empat JPO.
"Padahal, jalan merupakan etalase kota yang setiap harinya padat lalu lintas dan lalu lalang orang. Untuk itu kami mau membangun JPO, selain untuk mahasiswa penghuni apartemen juga untuk warga pada umumnya," ucap Septavianto.
Selain itu, menurut Septavianto, progres pembangunan proyek Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 1 Antasari-Brigif sepanjang 5,80 km yang hampir rampung semakin membuka akses, dari dan masuk ke Depok serta daerah-daerah disekitarnya. Menurut dia, hal itu akan memberikan nilai tambah bagi semakin mudah akses masuk Depok.
"Otomatis juga ke nilai investasi bisnisnya. Tol ini membuat Depok makin terbuka untuk diakses dari seluruh Jabodetabek," papar Septavianto.
Terkait itu, Galih ikut menambahkan, bahwa PP Properti akan melanjutkan pemasaran tower pertama apartemen Evenciio Margonda, Depok. PP Properti mengklaim penjualan unit apartemen tersebut sudah mencapai 95 persen.
"Sekarang kami kami luncurkan lagi tower Extension untuk apartemen ini sebagai tambahan atau alternatif ceruk investasi di sektor properti, terutama dengan pertimbangan pasar sewanya yang cukup besar di Depok," ujar Galih.
Evenciio Margonda merupakan pilot project premium untuk kalangan mahasiswa. Apartemen pertama berkonsep antinarkoba ini juga telah diterapkan pada beberapa proyek properti lain di beberapa kota, antara lain The Ayoma di Serpong, apartemen The Alton di Semarang, apartemen Begawan di Malang, serta apartemen Louvin di Jatinangor dan kota-kota lainnya.
"Angka penjualan berubah meningkat karena konsep antinarkoba ini, terutama pertimbangan orang tua yang mau membeli unit untuk ditempati sendiri oleh putra-putrinya maupun disewakan ke mahasiswa lain," kata Galih.
Galih menuturkan, saat ini seluruh unit yang ditawarkan sudah full furnish dengan jaminan sewa 12 bulan dengan ROI 6 persen. Ada 540 unit di tower ini, yang variasi tipenye mulai tipe studio luas (25 meter persegi) senilai Rp 599 juta, tipe Studio+ (28 m2) senilai Rp 673 juta, hingga tipe dia ruang tidur (68 m2) seharga Rp 1,4 miliar.
Dia optimistis pertumbuhan investasi dari sektor properti yang menyasar mahasiswa dan keluarga akan terus naik. Sebagai kota pendidikan terbesar di Jabodetabek, lanjut Galih, jumlah mahasiswa di Depok saat ini mencapai sekitar 175.000 tersebar di beberapa kampus seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, Bina Sarana Informatika (BSI), dan Universitas Pancasila, serta beberapa kampus swasta lainnya yang jaraknya hanya beberapa menit dari Margonda.
"Nanti juga akan ditambah lagi dengan adanya pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.